BUMN Perikanan Indonesia Satker Kalsel Serap Perdagangan Ikan di Nelayan dan Bantuan PKBL Capai Rp 26 Miliar

Kepala Satker Perikanan Indonesia Kalsel, Trisna Utama

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Perdagangan Ikan Satker di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) periode Januari – Desember 2021 mengeluarkan edaran pengambilalihan dan menanggung seluruh aktiva, pasiva, hak, kewajiban, operasional bisnis dan pegawai Perikanan Nusantara (Perinus) oleh Perikanan Indonesia (Perindo).

Hal tersebut dikeluarkan Kepala Satker, Perikanan Indonesia Kalsel Trisna Utama, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2021 dan arahan dari Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir. Sebagai akibat dari penggabungan yang akan berlaku pada tanggal efektif.

Tujuan merger dua BUMN ini, adalah meningkatkan efisiensi, efektivitas dan penetrasi jaringan bisnis perikanan. Sehingga BUMN Perikanan di Indonesia hanya ada satu yaitu perikanan Indonesia.

Selain itu, merger perlu dilakukan guna mendukung ketersediaan, keterjangkauan, inklusivitas dan mutu perikanan di seluruh Indonesia.

“Perikanan Indonesia optimistis aksi merger dan holding kluster pangan agar kedepannya mampu meningkatkan kinerja BUMN Perikanan dari sisi Kepelabuhanan, penjualan, pemasaran, laba, penyerapan ke nelayan, distribusi produk, hingga ketersediaan produk di pasaran di Seluruh Indonesia,” katanya di edaran tersebut.

Kemudian, dalam edaran itu, Perikanan Indonesia Satker Provinsi Kalsel juga telah memberikan laporan penyerapan dan distribusi ikan hasil tangkapan laut Kalsel yang terdiri dari Binaan BUMN Perikanan Kalsel dan dari Pinjaman PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) milik BUMN Perikanan.

Baca Juga : Menjelang Tahun Baru Harga Sejumlah Bahan Pokok Melambung

Diantaranya, total volume perdagangan ikan oleh PT. Perikanan Indonesia (Persero) Satker Kalsel yang dimulai dari tanggal 1 Januari 2021 hingga tanggal 26 Desember 2021 dari 12 orang mitra utama dan kurang lebih 1.000 Kelompok atau Nelayan yang tersebar di 5 kabupaten dan kota pesisir (Batola, Banjarmasin, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru).

“Terdapat 364,181 Ton dengan total nilai rupiah keseluruhan sebesar Rp17.774.950.000,” ungkapnya.

Penjualan ini sendiri dijual local untuk memenuhi pasar regional kalimantan, dan ada juga yang dikirim ke pulau jawa, hingga ekspor ke Negara Malaysia dan Singapura.

Adapun jenis ikan diperdagangkan selama tahun 2021 oleh PT. Perikanan Indonesia (Persero) Satker Banjarmasin, Provinsi Kalimantan diantaranya Cumi – cumi, Tenggiri Batang, Tongkol, Gembung Banjar dan Rajungan Segar.

Selain itu, dana bantuan yang terserap selama 1 tahun dari PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) adalah sebesar Rp8,4 Miliar.

Jadi total keseluruhan baik dari serapan dana perdagangan dan bantuan dana Kemitraan BUMN Perikanan satker Kalimantan Selatan adalah Rp. 26.174.950.000,- (miliar)

Ia berharap, mudah-mudahan ke depan bisa merambah ke petani Budidaya yang tersebar dari Kabupaten Banjar sampai kabupaten Tanjung.

“Kita khususkan untuk Perikanan Budidaya Air tawar,” tukasnya.(adv/ganang)

Editor : Amran