Menjelang Tahun Baru Harga Sejumlah Bahan Pokok Melambung

Ivan Pedagang Telor di Pasar Lama

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Harga kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional menjelang Tahun Baru diprediksi bakal melambung dan hal itu terus berlangsung hingga awal tahun 2022

Naiknya harga bahan pokok itu, diungkapkan Ivan (43) salah satu pedagang sembako di kawasan Pasar Lama Banjarmasin yang sudah berjualan bahan pokok kurang lebih selama 20 tahun.

“Naik dan diperkirakan hingga awal tahun nanti,” ujarnya, Senin (27/12/2021).

Adapun bahan pokok yang melambung naik, di tempat Ivan diantaranya telur ayam dan minyak goreng.

“Telur ayam normalnya Rp 22 ribu hingga Rp 24 ribu per kilogramnya, saat ini berangsur naik hingga Rp 29 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogramnya,” jelasnya.

“Telur itik yang mulanya hanya Rp 1.800 per biji, sekarang naik menjadi Rp 2 ribu per biji. Sedangkan telur puyuh dalam 10 rak biasanya dijual Rp 280 ribu sekarang naik menjadi Rp 315 ribu,” sambungnya.

Menurutnya, melambungnya harga telur itu karena stok yang terbatas dan tidak sebanding dengan permintaan pasar.

Sebab telur merupakan salah satu bahan pangan yang terbilang tinggi kebutuhannya di masyarakat. Terlebih, adanya momen hari besar keagamaan dan pergantian tahun.

Lebih lanjut, kata Ivan hal ini memang terjadi setiap penghujung tahun dan mendekati hari-hari besar.

“Biasanya memang begitu, saat mendekati perayaan Tahun Baru dan perayaan hari-hari besar harga-harga kebutuhan pokok pada naik, seperti harga telur ini,” tuturnya.

“Kalau berharap sama produksi telur ayam lokal saja masih agak kurang saat ini,” imbuhnya.

Sementara itu, harga minyak goreng, khususnya dalam bentuk kemasan masih bertahan tinggi alias mahal. Meski beberapa waktu lalu terjadi kenaikan harga, tapi tidak banyak, berkisar Rp 1 ribu sampai Rp2 ribu per liter.

“Saat ini, harga minyak goreng per liter paling rendah kisaran Rp20 ribu. Walaupun agak mahal tapi tetap dicari konsumen. Apalagi, jika pedagang makanan, itu pasti,” ucapnya.

Naiknya bahan pokok itu, mengakibatkan konsumen mengurangi jumlah pembeliannya dibanding hari biasanya.

“Contohnya jika biasanya beli 5 liter, paling sekarang belinya 3 atau 4 liter saja,” pungkasnya.(airlangga)

Editor: Abadi