Beradu Kans, Ibnu Sina dan Haris Makkie Akan Warnai Perebutkan Kursi Walikota Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dua nama bakal calon Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina dan Haris Makkie akan beradu kans dipesta demaokrasi pemilihan Walikota Banjarmasin.
Keduanya akan bersaing jika dukungan parpol sebagai pengusung bisa mengantarkannya mendaftar ke KPU sebagai calon. Namun, perahu politik yang akan mengusung keduanya masih abu-abu.
Berkaca dari kans yang dimiliki Ibnu Sina dan Haris Makkie, perebutan kursi Walikota Banjarmasin tersebut juga tidak terlepas dari elektabilitas.
Baca juga : Banjarmasin Akan Terapkan, Tidak Pakai Masker Juga Akan Kena Denda
Pengamat Politik FISIP Universitas Lambung Mangkurat, DR Samahuddin Muharram menyampaikan, bahwa dalam politik saat ini masih sangat dinamis, dikarenakan setiap partai masih belum mengumumkan siapa bakal calon yang akan bertarung dalam Pilkada Walikota Banjarmasin kali ini.
“Kalau pemilihan Walikota Banjarmasin sampai sampai saat ini masih dinamis, karena sampai hari ini belum ada calon yang resmi menyatakan diri, siapa berpasangan dengan siapa,” ujarnya, Rabu (15/7/2020).
Meskipun menurutnya, sudah ada beberapa figur yang digadang-gadang untuk maju, tetapi masih belum ada partai politik yang resmi memberikan dukungan kepada figur tersebut.
Menurutnya figur memiliki peluang untuk maju menjadi bakal calon di Pilkada Walikota Banjarmasin. ia menilai, Ibnu Sina dan Haris Makkie memiliki elektabilitas yang tinggi untuk berpeluang maju menjadi bakal calon di Pilkada kali ini.
Petahana Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, dinilainya memiliki modal yang cukup besar untuk kembali maju dalam pilkada Walikota kali ini, karena kans besar seorang petahana menjadi pengaruh penting disini.
Baca juga : Pelaksanaan Coklit, Panwaslu Se-Kabupaten HSU Akan Lakukan Pengawasan Melekat Terhadap PPDP
“Saya kira dimana-mana petahana itu memiliki kans yang besar. Dia sudah punya modal politik, modal sosial, tinggal bagaimana dia menyampaikan strateginya kepada masyarakat,” ucapnya.
“Hanya saja sampai saat ini petahana ini masih belum ada partai yang jelas mendukungnya,” kata Samahuddin.
Sementara menurut Samahuddin, untuk satu nama figur lain yang memiliki peluang besar dalam Pilkada Walikota Banjarmasin adalah H Abdul Haris Makkie.
Ia memandang, seorang birokrat murni juga memiliki kans yang besar. Saat ini Haris Ketua dari PWNU Kalsel, dan memiliki jabatan struktural tinggi di Pemerintah Provinsi. Terlebih lagi nama besar ayahnya yakni almarhum Ahmad Makkie tidak bisa dipandang sebelah mata, untuk figur H Abdul Haris Makkie ini.
“Haris Makkie ini kan saya kira juga memiliki elektabilitas tinggi, selain posisinya yang strategis, dia juga seorang birokrat murni. Paling tidak dia memiliki dukungan publik karena dia juga ketua PWNU Kalsel. Disamping itu ketokohan almarhum ayahandanya yang juga seorang mantan ketua MUI. Jadi ini yang menurut saya posisinya sangat kuat,” jelasnya.
Kedua nama tersebut tutur Samahuddin akan membuat Pilkada Walikota menjadi semakin seru, namun hingga sampai saat ini, strategi politik masih sangat dinamis, dikarenakan masih belum adanya partai politik yang mengusung.
Apabila kedua nama tersebut akan maju dan bertarung untuk memperebutkan kursi Walikota Banjarmasin, sosok kuda hitam seperti Khairul Saleh, juga tidak bisa dipandang sebelah mata, karena sosialnya di masyarakat juga sangat tinggi.(fachrul)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan