Belum 5 Bulan Diresmikan, Oprit Jembatan Rp 94 Miliar Ambles

Pagar besi jembatan yang juga ikut patah akibat penurunan oprit jembatan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Belum setahun, pembangunan Jembatan HKSN atau yang diberi nama Jembatan Patih Masih bernilai Rp 94 miliar, sudah mengalami kerusakan pada oprit.

Kerusakan yang terjadi yakni penurunan oprit jembatan dari HKSN menuju Kuin Cerucuk. Diperkirakan penurunan oprit tersebut sekitar 6 cm.

Padahal proyek pembangunan jembatan tersebut memakan anggaran APBD hampir Rp 100 miliar.

Selain bagian landasan tanjakan jembatan yang menurun, pagar di sisi jembatan juga mengalami patah akibat amblesnya oprit jembatan tersebut.

Penurunan oprit jembatan Patih Masih ini juga sempat beredar di sebuah postingan video, dengan caption “memprihatinkan kondisi Jembatan Patih Masih, Kuin Utara yang dibangun Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dengan anggaran Rp 94,6 miliar”.

Kondisi penurunan oprit jembatan Patih Masih, yang belum genap 5 bulan diresmikan

Kemudian dalam video yang berdurasi 1 menit itu, si pembuat video mengatakan bahwa ada bagian besi pada pagar jembatan yang patah.

Baca Juga : Jembatan HKSN Terjadi Perbedaan Anggaran Hingga Selisih Rp 1 Miliar Lebih

Baca Juga : Marka Jalan Jembatan HKSN Dinilai Kurang Sesuai, Ini Penjelasan Sat Lantas Polresta Banjarmasin

“Sepertinya ada bagian besi yang patah, mungkin karena bagian tanahnya amblas atau pondasi yang tidak kuat,” ujar si pembuat video.

“Terus kondisi jalannya lumayan tinggi (akibat penurunan) kira-kira 10 cm,” imbuhnya sambil menunjukkan bagian jalan yang amblas.

Kemudian, pembuat video mengarah ke bagian sisi jembatan untuk menunjukkan penanganan yang dilakukan akibat amblasnya bagian oprit tersebut.

“Disini terlihat turun (bagian jalannya) tapi cuma di semen. Penurunan nya sekitar 10 sampai 15 cm,” katanya.

Kondisi amblasnya bagian oprit Jembatan HKSN 1 itu rupanya sudah diketahui oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin.

Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan, Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Deddy Hamdhani mengakui bahwa memang terjadi permasalahan di bagian opritnya.

“Karena ini bagunan baru, bagian opritnya masih konsolidasi alias dalam pemadatan,” ucapnya. Selasa (30/8/2022) saat dikonfirmasi klikkalsel.com

Ia pun menegaskan bahwa permasalahan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan pondasi atau struktur bangunan jembatan.

“Yang bermasalah ini adalah bagian jalan pendekat atau opritnya. Kemungkinan bagian tanah urugan di bagian opritnya masih belum stabil,” ujarnya.

“Kemudian juga dipengaruhi oleh kondisi tanah rawa di tempat kita yang labil, dan juga karena pengaruh pasang surut air,” tambahnya.

Dan status bangunan jembatan tersebut dijelaskan Deddy masih dalam tahap pemeliharaan dari pihak ketiga atau kontraktor. Sehingga permasalahan ini merupakan tanggung jawab kontraktor pelaksana.

“Ini masih masuk pemeliharaan pihak ketiga, sehingga kami minta secepatnya mereka melakukan perbaikan,” ucapnya.

“Kita sudah memantau ke lokasi, dan kami minta paling lambat tiga hari permasalahan ini segera tertangani,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran