Bayang-Bayang Pembelajaran Kondisi ‘New Normal’, Disdik Banjarmasin Tunggu Keputusan Kemendikbud

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid III di Kota Banjarmasin akan berakhir 31 Mei 2020. Belum dipastikan, apakah PSBB ini akan dilanjutkan kembali oleh Walikota, H Ibnu Sina untuk memutus penyebaran wabah virus Corona (Covid-19).
Sementara, angka penyebaran Covid-19 di Banjarmasin kian hari terus bertambah, data terakhir tercatat ada 253 kasus. Dipenghujung berakhirnya PSBB jilid III di Banjarmasin, muncul wacana pemberlakukan ‘New Normal’ untuk memulihkan perekonomian masyarakat setelah melawan Covid-19 dengan stay at home (bediam di rumah).
Menyongsong ‘New Normal’ di Banjarmasin, terkait protokol pendidikan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat dalam hal ini yakni Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Baca Juga : Kajari HSU Ingatkan Soal Anggaran Covid-19 Tepat Sasaran
Upaya ‘New Normal’ di Banjarmasin masih menjadi bahan pertanyaan khususnya di bidang pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto menyampaikan bahwa untuk saat ini skenario yang akan diambil sesuai dengan hasil rapat terakhir bersama gugus tugas bahwa pihaknya akan memperpanjang masa libur sekolah sampai tahun ajaran baru.
“Sampai tahun ajaran baru ini 13 Juni mendatang kita masih belajar dari rumah, dan belum ada juga keputusan apakah setelah tanggal 13 itu belajar dari rumah atau tidak tetapi karena memang ada skenario lain terkait dengan kondisi ‘New Normal’ kita akan coba siapkan, tetapi kita masih menunggu keputusan dari pusat bagaimana,” ucapnya, Kamis (28/5/2020).
Ia juga mengatakan bahwa draft perpanjangan sudah diajukan dengan Walikota Banjarmasin serta saat ini menurutnya dari Kemendikbud masih belum ada kepastian bahwa sekolah kapan dimulai kembali. Jadi, apabila pemerintah pusat melalui kemendikbud merekomendasikan bahwa itu harus tetap berjalan maka beberapa resiko dan kewajiban akan segera disesuaikan.
“Insya Allah kita siap saja, jadi apakah nanti dengan sift misalnya satu kelas jadi separuh itu bagaimana nantinya kita akan sesuaikan, yang jelas kita sudah mempunyai skenario pembelajaran jarak jauh, karena sekarang kita juga sudah bekerjasama dengan google education untuk menseting tahun ajaran baru itu pembelajaran jarak jauh tetap kita laksanakan,” jelasnya.
Sementara itu berkaitan dengan masih adanya siswa yang tidak memiliki fasilitas untuk sistem pembelajaran jarak jauh atau berlajar di rumah, Totok menyampaikan bahwa dari hasil rapat dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) bahwa untuk peserta didik yang tidak memiliki fasilitas tersebut sudah ada basis datanya.
“Itu sudah ada basis datanya, jadi mereka bisa belajar kelompok dengan teman-temannya terdekatnya yang memiliki fasilitas itu, dengan syarat jumlahnya tidak lebih dari 3 orang, itu yang kita rekomendasikan,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan