BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kehadiran badut di Banjarmasin yang saat ini sudah menjamur dikeluhkan warga. Pasalnya, para badut-badut tersebut bukan hanya datang ke komplek perumahan warga, namun di waktu tertentu badut-badut tersebut juga ramai berjejer di pertigaan atau perempatan jalan protokol Kota Banjarmasin.
Bahkan dibeberapa perempatan, seperti Sungai Andai-Sultan Adam, A Yani 1 dan bawah Fly Over, badut-badut tersebut beraksi hingga dini hari. Kondisi tersebut menurut beberapa warga, selain membahayakan pengguna jalan, juga berbahaya bagi badut itu sendiri.
“Kondisinya malam, gelap. Kita khawatir malah tertabrak,” ujar salah satu pengguna jalan, Resti yang ditemui klikkalsel.com.
Saat dihubungi klikkalsel.com, Plt Kasat Pol PP dan Damkar Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin tak memungkiri banyaknya keluhan warga Banjarmasin terkait aksi badut-badut tersebut.
“Iya, banyak keluhan yang masuk kepada kami terkait badut-badut tersebut,” ujarnya, Minggu (30/5/2021).
Bahkan pria yang juga menjabat sebagai Camat Banjarmasin Timur tersebut mengaku menyayangkan sebagian yang berada dibalik kostum badut-badut itu adalah anak-anak. Untuk itu ia mengaku akan berkoordinasi dengan dinas terkait yang membidanginya guna langkah kedepan.
Ia mengaku, satuannya memiliki keterbatasan dalam penanganan kondisi ini. “Kami terbatas wewenangnya. Kami hanya berwenang melakukan penertiban. Sedangkan untuk pembinaannya berada di dinas lain,” lanjutnya.
Selain itu, Kasat pun sedang menelusuri terkait adanya ‘juragan’ yang menyewakan kostum-kostum badut ini. Karena dari pengalamannya melakukan penindakan terhadap badut-badut ini, mereka mengaku menyewa kostum tersebut dari seseorang dengan biaya Rp50 sampai Rp75 ribu perhari.
“Akan kita evaluasi guna tindakan lebih lanjut kepada mereka yang menyewakan kostum,” pungkasnya.(david)
Editor : Amran