Banjir Disertai Listrik Padam, Warga Banua Anyar Dipatuk Ular

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Selain menyebabkan terendamnya rumah warga di Kelurahan Banua Anyar Kecamatan Banjarmasin Timur, banjir juga menyebabkan warga RT 8 Kelurahan setempat harus dilarikan ke rumah sakit karena di patuk ular, Sabtu (16/1/2021) sekitar pukul 01.00 Wita.

Ketua RT setempat, Hanif saat dihubungi klikkalsel.com mengatakan, saat itu ia bersama korban yang bernama Muhammad Hafiz Ansyari dan warga lain sedang melakukan kontrol kampung dan melihat kondisi air.

“Kami dikampung membuat posko swadaya untuk korban banjir. Saat itu kami yang jaga di pos sedang kontrol keliling kampung,” kisahnya.

Tingginya genangan air dan padamnya aliran listrik membuat pandangan mereka sangat terbatas. Karena mereka hanya mengandalkan cahaya senter dan handphone sebagai penerangan.

Saat asyik berjalan, korban saat itu mengatakan terinjak besi di kakinya. Namun mendadak korban melonjak kaget karena merasa ada yang mengigit kakinya.

“Kami saat itu memang tidak pakai sepatu. Hafiz kaget karena ada yang mengigit kakinya dan alangkah kagetnya kami ternyata itu adalah seekor ular. Tak jelas apakah itu tadung atau sawa” ungkapnya.

Merasa baik-baik saja, mereka lantas berjalan kembali menuju pos. Namun setibanya di pos, korban terlihat gemetar. Panik melihat kondisi tersebut, warga lantas berusaha memberi pertolongan pertama dengan mengikat kaki korban dengan harapan bisa ular tak menjalar.

Genangan air yang tinggi, membuat tidak ada angkutan yang bisa masuk untuk mengevakuasi korban. Akhirnya warga berinisiatif membawa korban dengan jukung guna menjangkau dataran yang lebih dangkal airnya dan membawanya ke RSUD Ulin Banjarmasin dengan mobil warga sekitar.

“Setelah dibawa ke rumah sakit kondisinya mulai membaik. Tapi kami diminta dokter untuk menunggu hasil pemeriksaan, apakah hafiz dipatuk ular berbisa atau bukan,” terangnya.

Hanif sebagai ketua RT di lingkungan tempat tinggal korban berharap bantuan dari dermawan atau pemerintah guna biaya pengobatan korban, mengingat korban termasuk warga kurang mampu.

“Tadi sudah ada nebus obat. Kami tidak tahu apakah ini parah atau tidak. Kami mengharap pemerintah dapat memberikan bantuan keringanan biaya perawatan, mengingat dia adalah warga yang tergolong kurang mampu,” pungkas Hanif. (David)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan