Bakteri Salmonella Bisa Masuk Makanan, Begini Penjelasan Dr Mursad Abdi

Dr H Mursad Abdi. (foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Kejadian sejumlah pelajar SMA Banua Kalsel dilarikan ke Rumah Sakit, rupanya disebabkan mual dan pusing usai mengkonsumsi kue mengandung bakteri salmonella.

Lantas bagaimana bakteri tersebut bisa mencemari makanan?

Baca Juga : Santap Kue Tercemar Bakteri Salmonella, Pelajar SMA Banua Kalsel Dilarikan ke RS

Menurut Dr H Mursad Abdi, saat ditemui di ruang praktiknya, di kawasan S Parman Banjarmasin, Jumat (15/2/2019), kepada reporter klikkalsel.com, bakteri salmonella biasanya muncul, karena makanan yang kurang matang. Dan menyerang bagian usus pencernaan.

Biasanya bakteri salmonella ada pada daging, unggas, makanan laut mentah, buah-buahan dan sayuran.

Daging dan unggas mentah dimasuki bakteri itu selama proses pemotongan. Sedangkan, makanan laut bisa terkontaminasi salmonella dari air yang terkontaminasi.

Begitu pula buah-buaha dan sayuran terkontaminasi bakteri salmonella dari air yang terkontaminasi. Kontaminasi ini bisa terjadi saat pencucian, pengolahan dengan air, atau bersentuhan dengan daging atau unggas mentah yang terkontaminasi.

“Jika tidak memperhatikan hal tersebut bisa saja terkena salmonella,” jelasnya.

Sehingga bila makanan mengandung salmonella dikonsumsi menimbulkan gastoenteritis, bahkan menyebabkan keracunan.

Gejalanya  mual, muntah, kram perut, diare, demam, sakit kepala, panas dingin, dan darah di feses. “Gejala-gejala tersebut selama dua sampai tujuh hari,” ujarnya.

Mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri salmonella, rasa sakit akan muncul setidaknya 2-3 hari setelah menyantap makanan tersebut. Sehingga, mungkin akan sulit mengetahui makanan apa yang menyebabkan sakit tersebut.

Makanan yang mengandung bakteri salmonella hanya bisa diketahui melalui uji di laboratorium. Dan tidak dapat dideteksi dengan hanya melihat atau mencium bau makanan tersebut.

Dr Mursad memberikan tips cara mengurangi resiko terhadap bakteri tersebut, yakni masak makanan benar-benar matang, bersihkan peralatan masak, cuci tangan sebelum dan sesudah memasak.

“Jika har tersebut sering dilakukan kita akan terhindar dari bakteri jahat tersebut,” tandasnya. (azka)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan