Kasus Makanan Tercemar Bakteri, Komisi IV Panggil Disdik dan Pihak SMA Banua

Anggota Komisi IV DPRD Kalsel, M Lutfi Saifuddin. (istimewa)

BANJARMASIN, klikkalsel – Kejadian dugaan makanan tercemar bakteri Salmonella yang mengakibatkan 38 pelajar SMA Banua Kalsel harus menjalani tindakan medis di sejumlah rumah sakit, pada Kamis (14/2/2019) lalu.

Berlanjut menjadi sorotan DPRD Kalsel. Dan rencananya, wakil rakyat ini akan memanggil Dinas Pendidikan Kalsel, guna mengklarifikasi buntut kejadian, khususnya terkait manajemen Boarding School atau sekolah yang mewajibkan pelajar tinggal di asrama.

Anggota Komisi IV DPRD Kalsel M Lutfi Saifuddin menduga ada keteledoran manajemen di SMA milik Pemprov Kalsel itu. Ia pun menyesalkan atas kejadian buruk yang menimpa sekolah kebanggaan banua tersebut.

“Sekolah kebanggaan di Kalsel harus terjadi semacam itu. Ini sangat kita sesalkan, semestinya sekolah ini yang terbaik namum melihat kejadian seperti ini perlu banyak perbaikan,” ucapnya kepada klikkalsel.com, Jum’at (14/2/2019).

Menurut wakil rakyat Kalsel yang membidangi seputar kejahteraan rakyat, salah satunya seputar pendidikan, M Lutfi Saifuddin mengatakan dugaan makanan tercemar bakteri Salmonella di SMA Negeri Banua adalah warning atau peringatan keras bagi seluruh Boarding School di Kalsel.

“Tentunya bording school ini punya Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang sudah diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Seharusnya bila berpegang dengan ini, tidak terjadi hal itu. Ini jelas-jelas mungkin kesalahan manajemen,” cetus politikus dari Fraksi Gerindra, akrab disapa Lutfi.

Meski, kasus makanan tercemar bakteri Salmonella telah ditangani pihak SMA Banua. Komisi IV DPRD Kalsel tetap melakukan pemanggilan terhadap pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kalsel yang direncanakan, awal bulan Maret mendatang.

Diberitakan sebelumnya, Rabu (13/2/2019) beberapa siswa SMA Negeri Banua mengalami mual dan pusing usai menyantap kue sus. Pihak sekolah pun berusaha mengobati mereka di klinik sekolah dengan memberikan obat dan pemantauan.

Namun hingga tengah malam jumlah siswa yang berobat terus bertambah dan mengalami keluhan yang sama Akibatnya delapan siswa harus dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk mendapatkan penanganan lebih intensif, pada Kamis (14/2/2019) dini hari.

Kemudian, pihak sekolah berinisiatif melakukan pemeriksaan terhadap 38 pelajar yang mengalami gejala mual dan pusing di Rumah Sakit Kartika Banjarbaru. (rizqon)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan