Bagaimana Cara Mendidik Anak di Era Digital, Ini Penjelasan PPA

Kepala UPTD PPA tabalong, Rustina Hayani

TANJUNG, Klikkalsel.com – Menghadapi era digitalisasi tentunya dalam pengawasan terhadap anak di bawah umur sangat perlu diperhatikan, terutama dalam membangun pola pikir anak.

Mengingat pesatnya perkembangan zaman saat ini, tentunya gaya dalam mendidik anak juga diperlukan penyesuaian agar anak dijauhkan dari berbagai hal negatif.

Dalam hal ini Kepala UPTD PPA Tabalong, Rustina Hayani menginformasikan bagaimana cara mendidik anak di era sekarang.

Ia mengatakan, yang pertama orang tua harus lebih tegas kepada anak, karena kebanyakan anak di masa remaja sedang sibuk mencari identitas diri.

“Biasanya anak lebih menyukai bergaul dengan orang di luar rumah,” ucapnya, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga : Tingkatkan Minat Baca Anak, Dispersip Tanah Bumbu Gelar Story Telling

Baca Juga : Terdapat 9 Kasus Asusila Anak Dibawah Umur, Ini Pesan Kapolres Tabalong Kepada Masyarakat

Selain itu, orang tua juga perlu mengawasi pergaulan dan memperketat ketika anak, terutama perempuan keluar dimalam hari.

“Misalnya tidak ada keperluan penting atau mendesak diusahakan tidak keluar. Apabila keluar juga, orang tua harus tahu dengan siapa ia pergi dan jam berapa ia harus di rumah,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa pentingnya kesepakatan dalam pola didik antar orang tua, karena apabila masing-masing membuat peraturan berbeda maka akan membingungkan anak.

“Apabila ibunya begini usahakan ayahnya begitu juga, artinya tujuannya searah,” ucapnya.

Selain itu diperlukan juga komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, sehingga apabila terdapat masalah pada anak, ia akan merasa nyaman bercerita (curhat) dengan orang tuanya bukan malah curhat dengan lawan jenisnya.

Kemudian pendidikan agama juga sangatlah diperlukan dalam membentengi diri anak pada zaman sekarang, mengingat sekarang sudah bebas bermedia sosial.

“Sekarang kebebasan bermedia sosial sangat mempengaruhi, selain itu mungkin juga ada konten negatif, sehingga harus ditanamkan sejak dini bahwa segala sesuatu ada konsekuensinya,” ucapnya.

Ia menambahkan, dosa pahala juga harus ditanamkan sejak dini, sehingga ketika anak ingin berbuat salah maka mereka akan ingat bahwa ada yang mengawasi. (Dilah)

Editor: Abadi