Atasi Titik Api di Lahan Gambut, Embung Guntung Damar Disuplai Air Riam Kanan

Embung yang dibangun Pemerintah guna atasi Karhutla di Gunung Damar Landasan Ulin Banjarbaru.(foto:nuha/klikkalsel)

BANJARBARU, klikkalsel – Khawatir titik api muncul dan meluas di lahan gambut, terpaksa waduk Riam Kanan dijebol untuk merendam lahan Gambut di Guntung Damar.

Pemprov Kalsel bersama TNI-Polri melakukan penjebolan dinding saluran irigasi Riam Kanan, beberapa hari sebelumnya.

Tujuannya mengalirkan air dari dari saluran sekunder ke lokasi kebakaran, terutama di Guntung Damar yang termasuk daerah dekat obyek vital Bandara Syamsuddin Noor sering terjadi kebakaran.

Serta mengalirkan air riam ke embung Guntung Damar yang dibuat 4 tahun lalu. Sebab, pembuatan embung di Guntung Damar, airnya dimanfaatkan juga sebagai antisipasi Karhutla.

Bahkan, embung tersebut menjadi sumber utama Helikopter water bombing ketika pengambilan air untuk pemadaman titik api disekitar Landasan Ulin.

Saat ditemui di lapangan Operator Excavator Eko Sasmito menuturkan pihaknya sudah selama 10 hari mengerjakan perbaikan dan menambah kedalaman pinggiran embung di Guntung Damar Landasan Ulin Banjarbaru, Jum’at (28/9/2019).

“Melakukan rehabilitasi embung, membuat leter u dan excavator mengeruk lumpur untuk memperdalam pinggiran embung,” kata Eko.

Proyek konstruksi tersebut dikawal kepolisian dari Polresta Banjarbaru untuk keamanan alat berat dan sekaligus menjaga kawasan Guntung Damar dari Karhutla.

Babinkamtibmas Polresta Banjarbaru Lilik Susanto mengatakan, pihaknya bergiliran dalam berjaga di area sekitar Guntung Damar, dengan memback up BPBD, TNI, dan Satgas dalam menangani Karhutla yang menjadi prioritas utamanya.

“Berjaga di sini mulai pagi hari sampai sekitar pukul 22.00 Wita, sembari berpatroli disekitar Guntung Damar,” ujarnya.

Ditanya mengenai penanganan Karhutla ? Pihaknya mengatakan, sudah berupaya semaksimal mungkin dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, membentangkan spanduk bahaya Karhutla, serta membagikan stiker ke rumah warga. (nuha)

 

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan