Alasan Pj Gubernur Dukung Sistem Ekonomi Syariah di Banua

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Festival Ekonomi Syariah (FESyar) resmi dibuka Pejabat Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA di Duta Mall Banjarmasin, Jumat (23/7/2021). Kegiatan yang mengusung tema Semarak Road To Fesyar kawasan Timur Indonesia 2021 diyakini menjadi sarana memperkuat peran ekonomi syariah sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Safrizal mengatakan, Indonesia memiliki potensi pasar besar dalam mewujudkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Perkembangan ekonomi syariah terbilang cukup pesat di Indonesia. Hal ini, sebutnya juga akan berdampak pada pemulihan ekonomi di Kalsel.

Tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah umat muslim terhadap konsep syariah menjadikan ekosistem ekonomi syariah cukup kuat menjadi sumber perekonomian baru.

“Meski di tengah pandemi, industri keuangan syariah justru dapat tumbuh hingga melampaui capaian industri keuangan konvensional,” ucapnya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat sepanjang 2020 pertumbuhan aset industri keuangan syariah mencapai 21,48 persen. Pertumbuhan positif ini jika terus dikembangkan akan berdampak positif bagi perekonomian.

Menurut Safrizal, Kalsel memiliki akar sejarah Islam yang sangat kental dan orang Banjar adalah pedagang-pedagang handal yang berpegang teguh pada nilai-nilai muamalah Islam dalam transaksi perdagangannya. Hal tersebut nantinya akan yang menjadikan Kalsel potensial dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

“Selaras dengan tema festival ekonomi syariah ini, tentunya merupakan langkah baik bagi pemulihan ekonomi provinsi Kalimantan Selatan terutama di masa pandemi saat ini,” tuturnya.

Baca Juga : Gedung ‘Nganggur’ Bakal Dijadikan Tempat Perawatan Pasien Covid-19

Baca Juga : Banjarmasin Berlakukan PPKM Level IV Mulai 26 Juli Mendatang

Secara bertahap tren kondisi perekonomian Kalsel terus mengalami perbaikan. Namun perhatian khusus masih perlu dilakukan agar nilai kontraksi kalsel pada triwulan I tahun 2021 yang sudah mengalami perbaikan di angka -1,25% (yoy), tidak terkontraksi lebih dalam lagi,” ucapnya.

Disamping itu, kegiatan usaha syariah untuk memperkuat kapasitas pelaku UMKM saat ini memerlukan dukungan kebijakan dan integrasi program yang komprehensif. Penguatan ekosistem infrastruktur juga diperlukan untuk pengembangan industri syariah.

“Festival ekonomi syariah ini adalah langkah positif agar transformasi perekonomian melalui konsep syariah, dapat diimplementasikan seperti pada dunia usaha melalui investasi dan penanaman modal,” tandasnya.

Safrizal berharap, melalui festival ekonomi syariah ini, akan terbangun sinergi dari berbagai stakeholders agar upaya pemulihan ekonomi dapat terus berlangsung dan kita terhindar dari resesi ekonomi akibat pandemi.

“Mari kita bersama-sama, memperkuat momentum pemulihan ekonomi khususnya di banua kita tercinta melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” ucap Safrizal.

Tantangan dalam mengembangkan ekonomi syariah akan lebih mudah diatasi jika ada upaya yang serius dari semua pemangku kepentingan.
Safrizal menekankan penyelenggaraan festival keuangan syariah banua ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat untuk terus memajukan perekonomian yang mensejahterakan.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Amanlison Sembiring mengatakan penyelenggaraan FESyar merupakan bentuk dukungan Bank Indonesia terhadap visi Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia.

“Festival ekonomi syariah ini adalah kegiatan nasional, namun tahun ini Gorontalo adalah tuan rumah untuk wilayah Indonesia Timur,” jelasnya.

Wilayah Indonesia Timur tersebut membawahi provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Bali. Ada juga FESyar untuk wilayah Sumatera dan Jawa, namun wilayah timur ini yang paling besar.

“Intinya kegiatan ini akan mengakselerasikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai kekuatan baru,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi