Akibat Proyek Jalan, Warga Bati Bati Harus Akrab Dengan Debu

PELAIHARI, klikkalsel.com – Sejak bulan Angustus 2021 warga Jalan A Yani, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut, hari harinya harus bersahabat dengan kondisi Jalan berdebu yang menimbulkan sedikit berdampak pada pendapatannya.

Hal itu dikarenakan adanya proyek pelebaran jalan di kawasan Kecamatan Bati-bati, yang mana dalam prosesnya sebagian badan jalan yang ditinggikan dengan material tampak rusak bergelombang. Sehingga saat kendaraan melintas menimbulkan debu yang berterbangan di udara.

Akibatnya, tidak sedikit warga beranggapan polusi udara dari debu jalan itu cukup mengganggu aktivitas keseharian warga sekitar.

Baca juga: Ketua Umum FPTI Kalsel Resmi Buka Kejurprov dan Pertanyakan Absennya Balangan

Pengakuan itu, muncul dari satu diantara warga Desa Pandahan, Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut yang bernama Istiqomah (33).

“Saya ingat kira-kira sejak bulan Agustus lalu disini ada pelebaran jalan dan sejak itu kawasan di sini kalau siang mulai berdebu,” kata Istiqomah, Rabu (27/10/2021) kepada klikkalsel.com

Ibu satu anak itu sehari hari berjualan snack, air mineral dan makanan ringan di depan rumahnya yang terletak di tepian Jalan A Yani.

Akibat kondisi jalan berdebu itu, hampir setiap hari, Istiqomah harus membersihkan jualanya agar nampak bersih. Selain itu kondisi jalan yang berdebu tersebut membuat pengendara enggan berhenti untuk berbelanja.

“Soalnya kalau tidak dibersihi nanti dikira pembeli dagangan lama,” ujarnya.

Tidak sedikit, para pedagang di pinggir jalan mengantisipasi debu tersebut dengan meletakan terpal atau plastik transparan untuk tirai di depan warung mereka.

“Kalau tidak seperti itu, debunya masuk kerumah,” terangnya.

Ia juga mengungkapkan, saat adanya pelebaran jalan warga sempat terkejut, lantaran tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Ditambah tiba-tiba sebagian badan jalan dikawasan tersebut dinaikan sekitar 1 meter dari tinggi halaman rumah warga.

“Saya saja terkejut, dinaikan 1 meter tinggi jalanya. Mungkin karena disini termasuk kawasan banjir awal tahun lalu jadi diantisipasi terlebih dahulu,” duganya.

Kendati demikian, ia juga mengaku senang karena ada pelebaran jalan oleh pemerintah dan mau tidak mau harus bersabar dengan kondisi sementara ini.

“Ya saya tetap senang dan mau apa lagi, intinya harus besabar dulu dengan kondisi ini, padahal sebagian warga yang seperti saya juga banyak yang memilih tutup sementara karena tidak tahan dengan kondisi depu seperti ini,” imbuhnya.

“Bahkan hampir setiap hari terjadi kemacetan di Jalan sini,” sambungnya.

Hal serupa juga di katakan Andre (20) warga Kecamatan Bati-bati yang terkadang harus keluar kota untuk keperluan pribadi.

“Mau tidak mau kondisi berdebu ini harus dilalui, karena ini jalan utama kalau mau ke Banjarmasin dan Banjarbaru,” ungkapnya.

Saat cuaca panas, kata Andre jalan memang sangat berdebu dan jika hujan kondisi jalan licin serta becek.

“Seperti orang pulang dari sawah sepeda motor saya kalau hujan itu,” terangnya.

Menurut informasi kata Andre, perbaikan dan pelebaran jalan ini akan selesai di akhir tahun 2021 atau di awal tahun 2022.

“Mudah-mudahan kondisi ini cepat selesainya. Soalnya kasihan tidak jarang terjadi kemacetan dan kecelakaan lalulintas karena kondisi ini,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi