Aditya: Pembangunan Dan Pelayanan Yang Baik Adalah Yang Dapat Menyelesaikan Permasalahan

BANJARBARU, Klikkalsel.com – Pemerintah Kota Banjarbaru kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang melibatkan seluruh Camat dan Lurah se Kota Banjarbaru, bertempat di Aula Kantor Kecamatan Cempaka, Jumat (23/02/2024).

Rakor ini bertujuan untuk membahas program pembangunan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan juga membahas upaya menangani penyebaran nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dalam Rakor yang dipimpin oleh Walikota Banjarbaru, H. M. Aditya Mufti Ariffin, serta dihadiri oleh Kepala Dinas PMPTSP Banjarbaru, Bambang Supriyanto dan para pejabat terkait lainnya, disoroti beberapa agenda penting terkait masalah demam berdarah, dan pentingnya sosialisasi Aplikasi Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital.

Aditya berharap di tahun 2024 ini sudah harus melaksanakan Mal Pelayanan Gigital. Dia mengatakan jangan sampai aplikasinya terbangun, datanya terisi, tetapi sosialisasinya tidak tersampaikan. Dengan begitu ketika sudah mengerti, paham, maka setiap kelurahan akan mengadakan acara sosialisasi Aplikasi ini.

“Jadi dimanapun berada, kapanpun waktunya, masyarakat bisa mengakses pelayanan di Kota Banjarbaru. Tidak perlu lagi datang ke mal pelayanan publik, cukup di rumah, buka handphone, dan bisa mengakses pelayanan-pelayanan yang ada di Mal Pelayanan Publik,” ujarnya

Sebelum Rapat Koordinasi ini, Aditya juga menyempatkan waktu untuk Peninjauan Moment Pencegahan dan Pengendalian DBD melalui Gerakan Serentak Banjarbaru Sapu dan Punahkan Jentik (GERTAK BAPUPUTIK) DBD di SDN 3 Cempaka Kota Banjarbaru.

Dikarenakan hampir 260 kasus demam berdarah di Kota Banjarbaru. Dan ada satu anak umur 3 tahun yang meninggal walaupun sebenarnya ada penyerta penyakit lainnya.

“Nah ini menjadi sorotan, menjadi perhatian semua, agar GERTAK BAPUPUTIK tidak hanya seremonial saja. Jadi ulun minta camat, lurah menjadwalkan untuk gotong royong, kita membersihkan sampah, membersihkan botol, ember, kaleng yang ada di lingkungan yang memungkinkan menjadi genaman air. Walaupun sedikit, tetapi memungkinkan menjadi sarang nyamuk” kata Aditya.

Kembali Aditya menyampaikan bahwa pembangunan pelayanan yang baik adalah pembangunan atau pelayanan yang menyelesaikan permasalahan. Bukan yang meninggalkan masalah. Tapi bagaimana menyelesaikan permasalahan-permasalahan sehingga semua bisa selesai. Ketika ada masalah, selesaikan, reda, lalu kita bisa mengerjakan PR-PR yang lain lagi. (Adv/Restu)