BANJARMASIN, klikkkalsel.com – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel menurunkan tim terpadu, guna menindaklanjuti intruksi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor terkait penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak seperti kejadian di Jawa Timur. Alhasil, hingga saat ini tak ditemukan kasus dalam upaya pencegahan dini penyebaran PMK hewan ternak.
Kepala Disbunnak Kalsel drh. Suparmi menyampaikan sejak instruksi gubernur, pihaknya gerak cepat dengan melakukan berbagai antisipasi. Salah satunya t melakukan pelacakan hewan ternak di beberapa rumah potong hewan dan tempat lainnya sejak Minggu (8/5/2022) lalu.
“Kita bergerak cepat sebagaimana instruksi Bapak Gubernur. Kita turunkan tin terpadu dan
mulai melakukan pelacakan di Rumah Potong Hewan (RPH) dan tempat-tempat pengumpul ternak sapi, kerbau dan kambing yang berada di wilayah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar,” tuturnya, Rabu (11/5/2022).
Tim terpadu dari Tim Kesehatan Hewan Disbunnak Kalsel,Tim Balai Veteriner Banjarbaru, Tim Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Banjarmasin,Tim Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, dan Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar.
Suparmi menjelaskan, pada wilayah Kota Banjarbaru dilakukan pemantauan di 3 tempat pengumpul sapi dan 1 tempat pengumpul kambing. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Banjar dilakukan di RPH Martapura dan 3 tempat pengumpul sapi.
Baca Juga : Sejarah Pulau Kembang, Dikisahkan dari Tenggelamnya Kapal Inggris dan Munculnya si Anggur Raja Kera?
Baca Juga : Undangan Terbuka Paman Birin Untuk Warga Banua Hadiri Haul Ganal 216 Datu Kalampayan
Tim terpadu untuk Kota Banjarmasin juga melakukan pemantauan di RPH Basirih Banjarmasin, dan 2 tempat pengumpul sapi dan satu tempat pengumpul kambing.
‘Tim terpadu melakukan pemeriksaan kesehatan pada hewan ternak yang ada dan pengambilan sampel, tracing pemasukan ternak dan distribusi ternak pada dua bulan terakhir. Selain itu juga melakukan sosialisasi dan KIE pada staf RPH dan pemilik tempat pengumpul ternak terkait kewaspadaan PMK,” jelasnya.
Tak itu saja, tim terpadu juga melakukan pengawasan di pintu masuk melalui jalur laut dilakukan terhadap Kapal KM. Dharma Rucitra I yang berasal dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam rangka kewaspadaan PMK di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dengan menggunakan mobil layanan karantina dan hasilnya nihil ada penyakit ternak yang berasal dari Propinsi Jawa Timur.
“Alhamdulilah, sejauh sampai hari ini belum kita temukan penyakit mulut dan kuku pada ternak yang ada di banua. Semoga kewaspadaan kita ini benar-benar membuat hewan ternak di Kalsel bebas penyakit,” pungkasnya.(rizqon)
Editor : Amran