96 SD di HST Kekurangan Siswa

SDN Bukat salah satu sekolah yang kekurangan siswa dan terancam tutup. (foto : dayat/klikkalsel.com)

BARABAI, klikkalsel.com – Sebanyak 96 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mengalami kekurangan siswa.

Dinas Pendidikan Kabupaten HST pun merespon fenomena itu dengan merencanakan regrouping sekolah-sekolah tersebut, dengan langkah awal menyasar daerah pusat kota.

Namun tahun ajaran baru ini, wacana regrouping terhadap sekolah tersebut belum direalisasi. Sekolah-sekolah yang kekurangan siswa itu pun tetap buka pendaftaran.

SDN Bukat salah satu sekolah yang kekurangan siswa yang berada di pusat Kota Barabai. Dan tetap menjalankan perekrutan siswa.

Bahkan pihaknya turun lebih awal dibandingkan sekolah lainnya mempersiapkan tahun ajaran baru, serta menunggu apabila ada pendaftar yang ingin masuk sekolah tersebut.

Plh Kepala Sekolah SDN Bukat Hj Laila Farida beralasan, sepi murid mendaftar lantaran isu sekolahnya itu diisukan ditutup beberapa tahun silam, sehingga kepercayaan masyarakat pun drastis menurun untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.

Dijelaskannya, pada 2018 lalu jumlah siswa di SDN Bukat sebanyak 87 siswa. Beberapa tahun berjalan, jumlah siswa secara bertahap menurun drastis hingga pada tahun ajaran 2021 lalu cuma 33 siswa.

“Dari 33 siswa, lulus 11 orang. Jadi tinggal 22 siswa saat ini. Sebelumnya 33 siswa itu mendapat dana bos, untuk tahun ini belum tahu,” ungkapnya.

Mengingat, sesuai Permendikbud Nomor 6 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), mensyaratkan satuan pendidikan atau sekolah memiliki jumlah peserta didik paling sedikit 60 orang selama tiga tahun terakhir.

Baca Juga : Tengok Isu Save Meratus, Tim Peneliti Kaji Ekonomi Hijau di HST

Baca Juga : Pahit Manis Petani Karet Tabalong, Edy : Dalam Pohon Karet Ada Segalanya

Sehingga jelang tahun ajaran 2022 ini, pihaknya tetap membuka pendaftaran selayaknya sekolah lainnya. “Baru 1 siswa yang rencananya akan mendaftar masuk dan 2 siswa pindahan dari sekolah lain akan bergabung,” katanya.

Demi mencari siswa, pihak sekolah pun mengaku sudah berkeliling mensosialisasikan penerimaan siswa baru ke berbagai sekolah TK, Panti Asuhan, Kelurahan, terlebih ke Disdik HST. Namun, peminatnya masih tetap minim.

“Sekolah ini berada di area perkantoran dan dikelilingi sekolah lain yang serupa, seperti MIN Bawan, SDIT Al-Khair, Istiqamah. Kami tetap bertahan dari sisa yang ada, apapun keputusan pemerintah selanjutnya akan diikuti,” katanya.

Sebelumnya, Plt Kadisdik HST, M Anhar mengatakan, saat pembahasan wacana regrouping itu diberlakukan bagi sekolah yang kekurangan siswa.

Sekolah-sekolah itu meliputi, SDN 2 Banua Budi, SDN 2 Pajukungan, SDN 3 Ayuang, SDN 3 Barabai Darat, SDN 3 Benawa Tengah, SDN 3 Mandingin, serta SDN Bukat sendiri.

“Saat ini sedang berproses, kita sudah bentuk tim regrouping yang melibatkan bukan hanya Disdik, ada juga Sekda, BPKAD, dan lainnya yang semuanya dilibatkan secara komprehensif,” bebernya.

Menurutnya Anhar, kendala tidak bisa melakukan percepatan regrouping adalah agenda utama Kemendikbud yang harus pihaknya adaptasi terlebih dahulu.

“Kita hari ini kelimpungan dengan kegiatan Kemendikbud, merdeka belajar, kurikulum merdeka, mengaktifkan akun belajar.id. Pemilih kurikulum merdeka lumayan sekitar 200an,” sebutnya. (dayat)

Editor : Akhmad