BANJARMASIN, klikkalsel- Keberadaan Yayasan Majelis Al-Ajyb yang menampung kelompok anak jalanan menjadi wadah yang baik bagi anak jalanan (Anjal).
Meski berbeda dengan pondok pesantren pada umumnya yang mengajarkan ilmu agama dan dilengkapi dengan kitab dan guru agama, keberadaan Yayasan Majelis Al-Ajyb juga bisa memberikan pendidikan agama mengaji dan salat.
Meski harus mencari nafkah di jalan, para Anjal juga wajib dibekali pendidikan agama. Sehingga Yayasan Majelis Al-Ajyb atau yang biasa disebut anak jalanan yang baik merupakan wadah yang bisa membuka hari para Anjal untuk taat beribadah.
Keberadaan Yayasan Al-Ajyb yang dibentuk dari pikiran mahasiswa itu didirikan demi kesejahterakan kalangan anak jalanan pada tahun 2012.
Tapi pada tahun itu, nama dari yayasan Al-Ajyb belum dikenal banyak orang. Sebab di tahun 2012 Al-Ajyb hanya berupa komunitas syiar jalanan yang sehari hari berbasecamp dibelakang Masjid Agung, Pasar Hanyar, Banjarmasin.
Kali ini ditahun 2018 keberadaan majelis Yayasan Al-Ajyb telah diakui banyak orang serta bisa mendiami bangunan berukuran kecil di Gang Ketawa, Kelurahan Kelayan Luar, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Ketua Yayasan Al-Ajyb, Taufan Budi Eka Saputra mengatakan bahwa pihaknya sudah membikin akta notaris demi memperoleh izin membikin yayasan resmi dengan penghasilan pekerjaan anak jalanan.
“Dari bulan Ramadhan 1439 H lalu, kami sering melaksanakan aksi mengamen di pasar Ramadhan. Ditambah, ada tabungan dari anak jalanan Rp 1.000/1 hari,” jelas mahasiswa Uniska ini, saat ditemui, Senin (13/8/2018).
Salah satu pengurus HMI ini mengakui apabila mereka rajin mengumpulkan rupiah di jalanan dan ada donator dari pihak terkait. Maka, dia beranggapan terwujudnya pondok pesantren tidak hanya berupa mimpi belaka.
Sebelum mimpi pondok pesantren terwujud, dia mengatakan yayasan Al-Ajyb ini juga sibuk mengajar anak jalanan yang ingin belajar agama berupa mengaji dan salat.
“Sekarang enam orang saja, namun apabila selesai nanti mereka akan menjadi tenaga pembantu untuk merangkul anak jalanan lainnya,” katanya.
Dia mengharapkan apabila terwujudnya pondok pesantren, maka Yayasan Al-Ajyb ini akan lebih fokus pada perkembangan santri.
“Jadi disini akan mendapatkan Ilmu dunia dan juga ilmu akhirat,” terangnya singkat.
Dia menilai kegiatan mengajar ini juga diawali saat mereka masih berbasis komunitas dengan 30 murid pada tahun 2012 lalu.(baha)
Editor : Amran