Anjal dan Badut Jalanan Masih Jadi PR Besar, Seperti Apa Pemko Benahi Berpredikat Layak Anak

Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Iksan Budiman saat di wawancarai usai verifikasi lapangan evaluasi KLA

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin yang saat ini memiliki predikat Kota Layak Anak (KLA) Kategori Nindya, terus berusaha mempertahankan predikat tersebut.

Banjarmasin berhasil meraih penghargaan KLA kategori Nindya pada tahun 2022 lalu oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Guna mempertahankan predikat KLA kategori Nindya tersebut, Pemko Banjarmasin melakukan verifikasi lapangan evaluasi KLA dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui zoom meeting.

“Kita sudah melakukan presentasi terkait dengan capaian KLA,” kata Sekretaris Daerah Banjarmasin, Ikhsan Budiman, usai mengikuti zoom meeting.

Ikhsan Budiman yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas KLA tersebut, mengaku bahwa penilaian kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Jika sebelumnya cukup dengan penilaian mandiri dan verifikasi administrasi dari Pemprov Kalsel, kini ditambah dengan verifikasi lapangan oleh Kementerian.

“Hasilnya sudah tergambar. Penilaian mandiri 900 atau tertinggi. Meski masih ada kategori yang lebih tinggi lagi diatas dari kategori Nindya. Kemudian berdasarkan verifikasi administrasi nilai kita 807,” jelasnya.

Setelah mengikuti zoom meeting verifikasi lapangan, Ia menekankan seluruh SKPD terkait untuk mengumpulkan bukti dukung untuk mempertahankan KLA.

“Nanti hari Senin, semua sudah harus siap. Seperti Zona Selamat Sekolah di beberapa titik dan beberapa kebijakan saat Musrenbang yang melibatkan Forum Anak dan lainnya,” terangnya.

Baca Juga : Delapan Emas Mengantarkan Banjarmasin Juara Umum Cabor Renang di Popda Kalsel 2023

Baca Juga : PSMTI Kalsel Gelar Rakernas XIX

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa saat ini masih ada permasalahan yang muncul terkait persoalan anak di kota besar. Misalnya persoalan seperti pekerja dan pernikahan anak usia dini.

“Secara angka memang turun. Tapi kami harapkan lebih turun lagi. Maka dari itu kita kuatkan lagi kerjasama pemko dengan pihak terkait,” bebernya.

Terkait pekerja anak yang masih banyak ditemui, Ia berjanji akan menguatkan pengawasan terhadap mereka, melalui Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja.

“Seperti pekerja di perusahaan atau toko yang masih bisa dikontrol jajarannya,” ungkapnya.

Kendati demikian menurutnya masih ada salah satu faktor yang sulit di kontrol, yakni adanya anak yang melakukan pekerjaan seperti menjadi Anak Jalanan (Anjal) atau menjadi badut jalanan.

“Itu lah yang menjadi konsen kita untuk diawasi dan dilakukan pendampingan. Paling tidak kita bisa menanyakan kenapa mau melakukan itu. Apakah kemauan sendiri atau disuruh orangtuanya,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran