Wuih! Belum Juga Dilantik, Dewan Baru sudah Minta Notebook Seharga Rp23 Juta

Ilustrasi fasilitas notebook apple. (foto : net/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Alasan memudahkan dan menunjang kinerja sebagai wakil rakyat. Meski belum dilantik, anggota DPRD Banjarmasin periode 2019-2024 yang terpilih mulai mengusulkan pinjam pakai aset Pemko Banjarmasin melalui Sekretaris DPRD Banjarmasin.

Namun fasilitas yang diusulkan tersebut terbilang mewah. Karena pada surat permohonan yang didapat klikkalsel.com tertulis, berdasarkan UU RI Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, dengan ini anggota DPRD Banjarmasin  periode 2019-2024 mendapatkan fasilitas pinjam pakai penunjang kinerja yang  dibebankan pada APBD Banjarmasin berupa notebook Apple Macbook Pro 13.3 Touch BarMR9Q2ID.

Selanjutnya di surat permohonan tertanggal 12 Agustus 2019 tersebut, tertulis akan dikembalikan ke Sekretariat DPRD Banjarmasin setelah masa bakti berakhir.

Ketika klikkalsel.com menelusuri di mesin pencari google, ternyata harga fasilitas penunjang yang diminta tersebut harganya terbilang fantastis, di mana untuk satu unit dibanrol seharga Rp23.300.000.

Harga notebook Apple Macbook Pro 13.3 Touch BarMR9Q2ID. (foto : screenshoot google/klikkalsel)

Nah, kalau dikalkulasi dengan 45 anggota DPRD Banjarmasin, artinya APBD Banjarmasin akan dibebani senilai Rp1 miliar lebih, hanya untuk pengadaan notebook tersebut.

Sekretaris DPRD Banjarmasin H Esya Zain Hafizie tidak membantah ada permohonan tersebut. Namun, pengadaannya direncanakan pada APBD 2020 dan tetap disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

Sebab, saat ditanya terkait pengembalian aset Pemko berupa Tablet Samsung Galaxy Note yang menjadi fasitas anggota dewan sebelumnya. Ia menyatakan, akan diganti dengan yang lebih baik lagi untuk 2020.

“Antara notebook dan laptop, sesuai dengan kepentingan mereka,” bebernya, kepada wartawan, Rabu (21/8/2019) lalu.

“Sesaui dengan kapasitas mereka sebagai anggota DPRD, apakah itu sesuai dengan notebook atau laptop,” sebutnya lagi.

Disinggung pagu anggaran per satu anggota dewan, Esya mengatakan, belum mengetahui. “Sampai sekarang belum menentukan angka per unitnya berapa. Jadi belum tahu berapa rincian anggaran pengadaan fasilitas tersebut,” tandasnya. (farid)

 

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan