Wiranto Ungkap Tujuan Hoaks Menggolputkan Pemilih

Menkopolhukam RI Wiranto saat menghadiri agenda Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI tahun 2019 di Banjarmasin. (Ist)

BANJARMASIN, klikkasel- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Kemananan (Menkopolhukam), Wiranto hadir di Banjarmasin pada agenda Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI tahun 2019, Selasa (2/4/2019).

Dalam kesempatan itu, Wiranto menyampaikan beragam arahan untuk menjaga keutuhan NKRI, persatuan dan kesatuan, menjadi sorotan utama Wiranto.

Menurutnya, banyak contoh bangsa di dunia yang mengalami kehancuran akibat persatuan bangsa terpecah seperti Syiria sekarang, serta Korea dan Vietnam, pada masa lalu.

“Kita dulu pernah mengalami masa-masa kritis terhadap rasa persatuan dan kesatuan, misalnya pada 1948, 1965 dan 1998. Tapi kita tetap terselamatkan dengan masih kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa. Kita bisa mempertahankan negeri ini dengan semangat persatuan,” katanya.

Jenderal TNI (Purn) Wiranto mengatakan hoaks atau informasi bohong dapat menimbulkan ketakutan dan perselisihan di tengah masyarakat. Sehingga akan berdampak pada keutuhan NKRI.

Isu konflik atau perselisan menjelang pemilu juga menjadi salah satu fokus arahannya. Terlebih, serangan hoaks atau berita bohong semakin marak beredar, menjelang puncak pelaksanaan pesta demokrasi yang tinggal hitungan hari, pada 17 April nanti.

“Kalau ada yang mengatakan nanti akan rusuh, saat pemilu, akan kacau, itu tidak benar. Kita sudah siap mengamankan pemilu pada 17 April nanti, termasuk perhitungannya. Supaya masyarakat pemilih tenang, melaksanakan hak pilihnya leluasa, tanpa ancaman,” tuturnya kepada awak media di Hotel G’sign Banjarmasin.

Wiranto menegaskan, ketakutan yang muncul akibat hoax bertujuan menggagalkan pesta demokrasi.

“Tetap tenang melaksanakan pemilihan, jangan golput. Sebab hoaks itu tujuannya membuat kita golput banyak, nah kalau golput banyak mencederai demokrasi kita,” ungkap Wiranto.

Oleh sebab itu, perlu ketelitian cek and ricek serta jangan mudah terpengaruh, apabila menerima informasi ataupun berita yang beredar di plarform media sosial. Apalagi serangan hoax kian marak beredar, menjelang pemilu

“Maka selalu saya katakan, presiden Jokowi juga, jangan kita percaya hoaks, marilah kita menggunakan hak pilih kita 5 tahun sekali, kalau tidak rugi,” tandas Wiranto.

Berbagai elemen unsur pemerintah dan aparat tengah berkonsentrasi penuh menanggkal hoaks yang beredar. Guna mempersempit ruang geraknya, agar menjamin suasana nyaman dan aman bagi masyarakat.

Baru-baru ini, pemerintah dan pihak keamanan mendapat sebaran informasi ujaran kebencian, berkaitan pemilu yang mengarah konflik masyarakat. Wiranto secara tegas menyatakan akan mengusut dalang penyebar informasi tersebut.

“Ada yang mengatakan kalau ada kecurangan tidak usah lapor ke MK, tapi lebih baik people power. Hati-hati saya akan usut itu, saya akan bicara itu, karena ini ada hasutan yang negatif, yang merupakan ancaman-ancaman baru, akan membuat masyarakat kita. Mengajak masyarakat melanggar hukum ini tidak benar. Untuk kepentingan apapun termasuk dengan politik, tidak benar pernyataan seperti ini. Akan saya kejar, saya usut masalah ini,” bebernya.(rizqon)

Editor : Afarabi

Tinggalkan Balasan