Religi  

Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani Berikan Amaliah Memasuki Arba Mustamir

Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Arba Mustamir yang jatuh pada 8 Oktober 2021 nanti adalah hari Rabu terakhir dibulan Safar. Sebagian orang mengartikanya atau menyakininya dengan hari turunya beribu kesialan (bala) ke dunia.

Bagi masyarakat Banjar mengenai bulan Safar mempunyai pemahaman tersendiri. Bulan Safar dianggap sebagai bulan yang “sial”, bulan panas, bulan diturunkannya bala, dan bulan yang harus diwaspadai keberadaannya.

Karena pada bulan ini, segala penyakit, racun, dan hal-hal yang berbau magis memiliki kekuatan yang lebih dibanding pada bulan lainnya.

Dijelaskan Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani mengenai Arba Mustamir di akhir bulan safar, ia mengatakan Arba Mustamir juga disebut dalam bahasa Jawa dengan Rabu Wekasan.

“Diwaktu itu adalah momen yang mana Allah SWT kumpulkan beberapa jumlah bala dalam setahun yang nantinya akan diturunkan pada Rabu terakhir dalam bulan safar,” kata Ustadz saat si hubungi klikkalsel.com Selasa (28/9/2021).

Baca Juga : Tradisi Mandi-Mandi 7 Bulanan

Baca Juga : Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani: Kesialan di Bulan Safar Itu Mitos

Adapun jumlah bala yang akan diturunkan tersebut, kata ustadz muda ini diyakini sebanyak 320 ribu bala. Maka dari itu, sebaiknya sebagai umat Islam hendaknya membacakan amalan pada pagi hari menjelang Arba Mustamir.

“Amalan itu sesuai dengan apa yang sudah dituntun oleh para alim ulama, diantaranya Surah Yasin, kemudian ketika membaca ayat salamun qaulam mirrabir rahim diulang sebanyak 313 kali,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata ustadz dalam pandangan Islam mengenai Arba Mustamir itu, bisa dikatakan tidak mengapa. Karena didalamnya masih ada didapatkan berupa amalan – amalan yang disunahkan dalam ajaran Islam.

“Seperti bacaan bacaan (doa) untuk menolak bala,” tuturnya.

Disamping itu, terkait sebagian masyarakat Banjar yang sebagianya masih meyakini saat Arba Mustamir mereka tidak diperkenankan untuk mandi di sungai dan menimba air. Ustadz menjelaskan agar kedepannya masyarakat bisa tetap bersangka baik.

“Jangan sampai waktu itu nanti menyangkakan tidak baik, misalkan jika memang ingin bepergian, maka sesuai ajaran agama Islam baca saja doa bepergian, insyaAllah Allah SWT selalu menjaga kita,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran