Update Data Bencana Hidrometeorologi Kalsel, Dinsos Catat 24.233 Jiwa Terdampak di 2 Kabupaten

Kondisi air yang naik ke pemukiman warga di Kabupaten Banjar (foto : Kabid Perlinjamsos, Dinsos Kalsel, Achmadi)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga saat ini masih kerap dilanda bencana Hidrometeorologi yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi atau dengan kata lain, dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan meteorologi seperti angin, curah hujan, kelembaban dan temperatur.

Seperti data sementara Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalsel, wilayah terjadinya bencana Hidrometeorologi saat ini ada di 2 Kabupaten yang terendam air diduga akibat intensitas hujan terbilang tinggi beberapa hari lalu.

Kabid perlindungan dan jaminan sosial (Perlinjamsos) Dinsos Kalsel, Achmadi kepada klikkalsel.com mengungkapkan, dari data sementara pihaknya terdapat sejumlah pemukiman penduduk yang saat ini terendam air.

“Dari 21 hingga 22 Maret 2022 ada 2 Kabupaten yang saat ini terendam air, yaitu Banjar dan Tapin,” kata Achmadi, Rabu (23/3/2022).

Dari 2 Kabupaten itu, kata dia meliputi 6 Kecamatan di kabupaten Banjar dan 2 Kecamatan di Kabupaten Tapin dengan 68 desa yang terdampak Bencana Hidrometeorologi.

“Hingga saat ini terdata sementara ada 6.507 Rumah terdampak yang dihuni 6.513 Kepala Keluarga (KK) dari 24.233 Jiwa,” ungkapnya.

Adapun data di Kabupaten Tapin ada pada Kecamatan Binuang, Desa Raya Belanti dan Kecamatan Bakaran Desa Masta.

Kemudian, kata dia Kabupaten Banjar diantaranya Kecamatan Astambul dengan 4 desa yaitu Pasar Jati, Sungai Alat Benua Anyar ST dan Pingaran Ulu.

Baca Juga : Kebakaran di Antasan Kecil Timur Hanguskan Sejumlah Bangunan, Termasuk Tempat Laundry

Baca Juga : Sidang Korupsi Proyek Irigasi HSU, Maliki Mengaku Menyesal dan Katakan Praktek Fee Proyek Sejak 2013

Kecamatan Cintapuri Darussalam 9 desa yang terdampak diantaranya, Desa Alalak Padang, Benua Anyar, Cintapuri, Garis Hanyar, Karya Makmur, Makmur Karya, Sumber Sari, Sindang Jaya dan Simpang Lima.

“Dengan Ketinggian air yang bervariasi dari 20 hingga 80 centimeter,” ungkapnya.

Lebih lanjut, 13 desa di Kecamatan Sungai Tabuk. Diantaranya Abumbun Jaya, Gudang Tengah, Sungai Bangkal, Keliling Benteng Ilir, Lok Buntar, Pemakuan, Pembantanan, Lok Baintan, Sungai Pinang Baru, Sungai Tabuk, Keramat, Sungai Pinang Lama, Tajau Landung dan Pematang Baru.

Kecamatan Martapura terdapat 16 desa yang terdampak, diantaranya Desa Jawa, Tenjung Rema, Tambak Baru, Tambak Baru Ulu, Tambak Baru Ilir, Bincau.

Desa Bincau Muara, Tunggul Irang Ulu, Tunggul Irang Ilir, Tunggul Irang Tengah, Tanjung Rema Darat, Lutfia, Labuan Tabu, Karang Putih, Pesayangan Barat, Sungai Sipai dan Tungkaran.

Kemudian, di Kecamatan Martapura Barat terdampak 9 desa. Diantaranya Desa Keliling Benteng Tengah, Keliling Benteng Hulu, Sungai Rangas Hambuku, Sungai Rangas Ilir, Sungai Rangas Hulu, Sungai Batang, Tangkas, Teluk Selong dan Teluk Selong Hulu.

Sementara itu, ada 14 desa yang terdampak di Kecamatan Martapura Timur. Diantaranya Desa Pematang Baru, Pematang Mekar, Antasan Ulu, Antasan Ilir, Akar Baru, Akar Bagantung Hulu, Dalam Pagar, Dalam Pagar Ulu, Keramat, Keramat Baru, Pekauman, Pekauman Dalam, Pekauman Ulu dan Desa Pekauman Tengah.

“Itu data terakhir kemarin Selasa (22/32022) malam dan warga sebagian masih bertahan di rumahnya,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi