BANJARMASIN, klikkalsel.com – Musim penghujan dengan intensitas tinggi di awal tahun 2025 ditambah pasang air sungai menjadi momok masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel). Saat ini tercatat sudah 10 kabupaten/kota terdampak banjir dan dikhawatirkan meluas seperti peristiwa tahun 2021.
Sebanyak 10 kabupaten/kota yang terdampak banjir tersebut adalah Tanah Laut, Banjarbaru, Banjar, Hulu Sungai Utara, Barito Kuala, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Balangan, dan Tabalong berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos)Kalsel.
Sebanyak 50.883 jiwa terdampak banjir di 10 kabupaten/kota tersebut. Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinsos Kalsel, Achmadi menyebut banjir yang terjadi mengakibatkan aktivitas warga terganggu.
“Tinggi airnya bervariasi antara 10 sampai 20 centimeter sudah mengganggu aktivitas masyarakat,” tuturnya kepada wartawan di Banjarmasin, Rabu (22/1/2025).
Oleh karena itu, Pemprov Kalsel melalui Dinsos dan BPBD turun ke lapangan untuk memberikan bantuan tanggap darurat di tengah masyarakat terdampak banjir.
Baca Juga Lahan Pertanian Terendam Banjir, Proses Penanaman Terhambat
Baca Juga Kondisi Banjir Ganggu Aktivitas Belajar Mengajar, Sejumlah Sekolah Melakukan PJJ
Achmadi menyebut bantuan yang diberikan berupa kebutuhan dasar seperti beras, mi instan, air bersih, selimut, lauk pauk dan perlengkapan lainnya yang diperlukan warga terdampak banjir. Selain itu, Dinsos Kalsel juga telah mendirikan dapur umum salah satunya di Kantor Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.
“Kita pemerintah provinsi sudan turun tangan sesuai yang diarahkan pak Gubernur Haji Muhidin. Kita terus bergerak memberikan bantuan terkait kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Dia menambahkan, Dinsos Kalsel juga telah menyiapkan tempat pengungsian untuk penyintas banjir di Kurau, dsn Bumi Makmur Kabupaten Tanah Laut. Mengingat, kondisi banjir di dua kecamatan itu cukup parah, dan berpotensi bertambah fatal akibat curah hujan tinggi serta pasang air sungai.
“Bila mana nanti akan kita ungsikan karena mereka tidak ada tempat lain, harus keluar dari lokasi itu. Makanya kita siagakan Tagana kita di lokasi. Rata-rata mereka mau mengungsi jika banjir sudah sampai atap,” pungkasnya. (rizqon)
Editor: Abadi