Kalsel  

TPID Gelar Workshop Capacity Building Guna Kendalikan Inflasi

Kegiatan Workshop Capacity Building yang digelar TPID

BANJARMASIN, klikkkalsel.com – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banjarmasin terus berupaya mengendalikan inflasi, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi di kemudian hari dengan menggelar workshop Capacity Building.

Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan komitmen bersama dalam menghadapi inflasi di wilayah masing-masing dan menganalisis implementasi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif

Ia juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada penyelenggara dan semua anggota TPID Kota Banjarmasin yang turut serta dalam penyusunan roadmap dan peta jalan pengendalian inflasi daerah serta program unggulan TPID.

“Inflasi ini merupakan permasalahan dalam sektor ekonomi yang dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat, dan menjaga stabilitas ekonomi daerah menjadi hal yang penting,” ucapnya, Selasa (12/9/2023).

Arifin juga menerangkan bahwa dalam pengembangan indeks harga konsumen inflasi kota Banjarmasin pada bulan Agustus, tercatat inflasi sebesar 0,02 persen year on year dan 1,50 persen year to the year.

Baca Juga Bagikan Ratusan Paket Sembako dan Gelar Pasar Murah, Kapolda Kalsel: Upaya Jaga Inflasi

Baca Juga TPID Tabalong Dinominasikan 3 Besar Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik Pengendalian Inflasi di Kalsel 2022

“Beberapa faktor pendorong inflasi antara lain harga ikan gabus, biaya angkutan udara, tarif gunting rambut pria, ikan peda, dan cat tembok. Sedangkan beras, bawang merah, pepaya, obat-obatan dengan resep, dan bahan bakar rumah tangga masih menjadi penahan inflasi,” bebernya.

Ia pun berharap agar kegiatan tersebut dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kinerja TPID Banjarmasin dan menekan laju inflasi menjadi 3 persen.

“TPID Banjarmasin juga diharapkan dapat lebih responsif terhadap perubahan yang terjadi di pasar guna menjaga stabilitas harga,” ungkapnya.

Kolaborasi dan diskusi yang produktif diharapkan dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan inflasi di masa depan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi, Siane Apriliawati, menyebutkan perkembangan atau angka inflasi kota Banjarmasin sepanjang tahun 2023 secara bulanan sangat baik, bahkan ada 2 bulan yaitu pada bulan Mei dan juli Banjarmasin mengalami deflasi.

“Jadi itu penurunan yang signifikan untuk inflasi bulanan, sedangkan berdasarkan tahun kalender atau year to date cenderung meningkat dari bulan Januari itu 0,15 persenhingga Agustus yang lalu di angka 1,50 persen dan untuk inflasi tahunan atau year on year dari bulan Januari di angka 6,04% yang cenderung mengalami penurunan hingga pada bulan juli sebesar 4,06 persen,” terangnya.

“Inflasi kota Banjarmasin ini memang di urutan ketiga tertinggi untuk bulan Agustus. Karena itu patut kita waspadai bersama agar dapat dikendalikan. Semoga dengan kegiatan hari ini kita mendapatkan pencerahan dari para narasumber untuk kita mampu mengendalikan inflasi ke depan,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran