Budaya  

Tingkatkan Pelestarian Budaya, Disbudporapar Gelar Program Pelatihan Menari

Program Pelatihan Tari Japin di Menara Pandang

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Guna terus meningkatkan pelestarian kebudayaan tradisional, Dinas Kebudayaan Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisatan (Disbudporapar) Banjarmasin, menggelar program pelatihan Tari Japin.

Tari Japin ini sendiri berasal atau tumbuh dan berkembang di daerah pesisir Sungai Martapura atau sering dinamakan daerah kuala. Tari Japin merupakan tari pergaulan muda-mudi di daerah Banjar, yang melukiskan rasa eratnya tali silaturrahmi dan persaudaraan.

Disampaikan Kepala Bidang Kebudayaan, Disbudporapar Banjarmasin, Rahman Nafarin, seni tari di Banjarmasin dianggap bagian penting untuk menunjukan identitas daerah dan sekaligus pelestarian, agar tak mudah tertelan oleh zaman di era teknologi yang serba digital saat ini.

“Kita memiliki program pelestarian kebudayaan asli suku banjar salah satunya tari japin,” ujarnya, Rabu (1/5/2024).

Ia mengatakan bahwa program pelatihan tari japin ini digelar secara khusus untuk mengenalkan tari khas melayu itu kepada anak-anak.

Tentunya tarian yang khas diiringi alat musik gambus dan rebana tersebut dilaksanakan secara rutin satu bulan sekali, yang dilaksanakan di Menara Pandang, Siring Tendean Banjarmasin.

Baca Juga : Taman Makam Pahlawan Bumi Mas Karang Intan Tak Terawat, Pegiat Budaya Mengaku Kecewa

Baca Juga : Status Internasional Bandara Syamsudin Noor Dicabut, Keberangkatan CJH Embarkasi Banjarmasin Tak Masalah

Dalam upaya pelestarian kebudayaan tersebut, pihaknya pun menghadirkan profesional, yakni lima orang pelatih tari asli Kalsel.

“Alhamdulillah terlihat antusias anak maupun orang tuanya yang mengantarkan,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan pelatihan tari tidak dipungut biaya alias gratis. Pemkot bahkan menyediakan makan minum dan uang jajan untuk siswa tari.

“Sejauh ini, siswa yang mengikuti pelatihan tari sudah ada 50 anak, usia mulai 12-17 tahun. Mereka mendapat program pelatihan setahun penuh dan sampai benar-benar dinyatakan mahir,” terangnya.

Ia juga mengatakan bahwa kedepan, apabila para anak-anak ini sudah mahir tari japin, maka akan dikembangkan lagi oleh siswa tersebut. Sehingga selanjutnya tarian itu kembali di ajarkan di lingkungan tempat tinggal.

“Kita juga akan membuat program pelatihan tari lainnya, seperti tari baksa kambang dan tari khas banjar lainnya yang semata-mata untuk pelestarian budaya,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran