Terlalu Lama Sekolah Daring, Orang Tua Murid Pilih Nikahkan Anaknya

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pandemi Covid-19 yang berdampak pada dunia pendidikan mengubah teknis pembelajaran yang semula normal dengan tatap muka menjadi daring.

Selama 2 tahun ini , seluruh sekolah baik jenjang SMP sederajad hingga SMA sederajad menggelar pembelajaran jarak jauh atau daring di rumah masing-masing.

Namun sayangnya pembelajaran secara daring tersebut membuat adanya siswa yang bosan untuk mengikuti pelajaran, bahkan ada siswa yang dilaporkan sudah menikah lantaran terlalu lama sekolah daring.

Baca juga: Simak Anjuran Kemendikbudristek dan Kak Seto Soal PTM Agar Peserta Didik Merasa Nyaman serta Aman

Laporan tersebut diterima Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Provinsi Kalsel, Tumiran. Kondisi itu terjadi selama para siswa hanya belajar di rumah, dan tidak pernah lagi ke sekolah. Alhasil, para orang tua murid yang sudah tak sanggup terpaksa memilih menikahkan anaknya.

“Memang tidak banyak, tapi ada beberapa siswa yang sudah menikah berdasar laporan,” ucapnya, Selasa (9/11/2021).

Pembelajaran secara daring yang sejatinya dilakukan menghindari risiko paparan Covid-19 di lingkungan sekolah. Namun faktanya, belajar daring ini banyak dikeluhkan siswa, terlebih yang berada di daerah pedalaman.

“Banyak keluhan, bahkan ada yang sampai harus naik dulu ke dataran tinggi untuk mencari sinyal seperti di daerah Balangan dan Kotabaru,” tuturnya.

Masalah lain yang dialami, yakni soal keterbatasan fasilitas. Beberapa siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu sulit memiliki smartphone canggih, sehingga tak bisa belajar daring.

Atas dasar tersebut, Tumiran menilai pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah sangat penting diberlakukan, dengan catatan memperhatikan sederet ketentuan dan protokol kesehatan.

“PTM sangat diperlukan untuk menghindari siswa yang menikah, dan beberapa masalah lain yang tadi,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran