Tak Kunjung Bertemu Ketua DPRD Kalsel, Aliansi Bem Se-Kalsel ‘Balik Kanan’

Massa aksi Bem Se-Kalsel berjalan mundur saat hedak bubar dari aksi menolak BBM yang tidak kunjung bertemu Ketua DPRD Kalsel

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sekitar seratus massa yang tergabung dalam Aliansi Bem Se-Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali merasa kecewa karena tidak bertemu Ketua DPRD Kalsel. Sebelum ‘balik Kanan’ mXereka mengaku akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak.

Massa yang terdiri dari mahasiswa Kalsel itu dalam aksinya ingin berdialog dengan H Supian HK untuk membahas persoalan rakyat yang dirasa sengsara akibat naiknya harga BBM bersubsidi dan meminta komitmen tentang penanganan kasus HAM baik tingkat daerah maupun Nasional.

Namun, sayangnya Ketua DPRD Kalsel tersebut tak kunjung berhadir di hadapan massa, sehingga massa memutuskan untuk mundur dan mengatur aksi lanjutan.

Koordinator Aksi, Yogi Ilmawan kepada awak media mengatakan, aksi penyampaian yang dirasanya sebagai kepentingan rakyat kali ini pihaknya pandang dengan banyaknya tangis dan duka.

“Kami turun ke jalan membawa dua poin yang ingin disampaikan ke dewan perwakilan rakyat,” kata Yogi Ilmawan, Kamis (15/9/2022).

Adapun dua poin itu, pertama menuntut hasil dari rapat dengar pendapat yang dilakukan DPRD kalsel belum lama ini terkait isu penolakan harga BBM Bersubsidi.

Kemudian, menuntut DPRD Kalsel untuk memenuhi keinginan massa yang ingin berdebat membahas pelanggaran HAM yang terjadi dan belum diselesaikan Negara.

“Kita ingin DPRD Kalsel mengambil sikap tegas tentang pelanggaran HAM baik sekala nasional ataupun daerah,” ujarnya.

Baca Juga : Diguyur Hujan, Bem Se-Kalsel Tetap Berunjuk Rasa dan Cari H Supian HK

Baca Juga : Demo Mahasiswa Diwarnai Aksi Teatrikal Penolakan BBM dan Kenang Munir

Terkait rapat dengar pendapat, menurut Yogi, hal tersebut hanyalah sebuah formalitas untuk meredam aksi massa yang silih berganti mendatangi Kantor DPRD Kalsel.

“Kenapa formalitas, karena Ketua DPRD Kalsel hanya memposisikan diri sebagai moderator dan bukan orang yang paham betul tentang dinamika yang dirasakan rakyatnya sekarang,” jelasnya.

“Jadi secara tidak langsung kami pandang lembaga DPRD Kalsel tidak ada pembahasan naiknya harga BBM dan isu pelanggaran HAM,” sambungnya.

Ditambahkan Ketua Bem ULM, Muhammad Ardhi Faddakiri, pihaknya membubarkan massa karena orang yang ingin diajak berdebat dan berdialog itu tak kunjung datang yaitu Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK.

“Lagi-lagi mangkir dari panggilan rakyatnya sendiri,” tuturnya.

Lebih dari itu, pihaknya bertambah kecewa lagi lantaran perwakilan dari DPRD Kalsel yang menemui massa mengaku tidak memiliki kapasitas untuk berdebat dengan massa aksi.

“Mengakui dengan jelas dirinya tidak mempunyai kapasitas untuk berdebat dengan aksi massa hari ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, dengan rentetan kekecewaan yang dirasakan massa aksi, pihaknya memilih mundur dan akan mengatur aksi susulan di jalan lagi dalam waktu dekat.

“Mudah-mudahan nanti itu bisa jadi waktu yang cukup untuk dewan kita mempersiapkan bekal untuk debat kita nantinya,” imbuhnya.

Terkait rapat dengar pendapat, kata Muhammad Ardhi Faddakiri pihaknya tidak ingin jika DPRD Kalsel berlaga seperti kantor pos. Tapi jadilah lembaga yang betul-betul memperjuangkan keinginan dan menjawab keresahan rakyat.

“Tapi lagi-lagi, kita tidak terpuaskan bahkan sebelum selesai berdebat perwakilan DPRD Kalsel tadi sudah pergi meninggalkan massa, itu menambah rentetan kekecewaan kami,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi