JAKARTA, klikkalsel.com – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada tanggal 6 Juni 2025, PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Kalimantan Barat menetapkan status siaga penuh selama tiga hari, mulai 5 hingga 7 Juni 2025.
Langkah ini diambil untuk memastikan keandalan pasokan listrik di seluruh wilayah Kalimantan Barat, khususnya selama momen penting keagamaan.
Fokus pengamanan kelistrikan meliputi kesiapan peralatan proteksi sistem, sistem kendali SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), serta infrastruktur telekomunikasi. Kegiatan ini dilakukan melalui pemeriksaan menyeluruh dan uji fungsi pada perangkat utama di sistem jaringan listrik.
“Kami telah melakukan pengecekan menyeluruh pada peralatan proteksi dan sistem SCADA. Semua dalam kondisi siap operasi. Ini bentuk komitmen kami untuk menjaga keandalan listrik selama Idul Adha,” ujar Manager PLN UP2B Kalimantan Barat, Ahmad Edy.
Dari hasil monitoring sistem, beban puncak pada hari Idul Adha diperkirakan mencapai 520 megawatt (MW), dengan cadangan daya sebesar 104,6 MW. Hal ini menunjukkan bahwa sistem kelistrikan Kalimantan Barat masih memiliki margin daya yang aman untuk mengantisipasi lonjakan beban saat perayaan.
“Dengan cadangan daya tersebut, kami optimistis pasokan listrik tetap aman. Seluruh operator dan teknisi kami bersiaga 24 jam untuk pemantauan dan penanganan cepat jika terjadi gangguan,” tambah Edy.
Baca Juga PLN Siap Listriki 780 Ribu Rumah Tangga Lewat Program Lisdes 2025–2029 di RUPTL Baru
Baca Juga Peringati Hari Lahir Pancasila, PLN Tingkatkan Keandalan Sistem Proteksi Petir di GI Cempaka
Tidak hanya UP2B Kalbar, kegiatan siaga ini juga melibatkan koordinasi lintas unit, termasuk dengan Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Pontianak. Personel siaga dan peralatan pendukung telah disiagakan di titik-titik strategis guna mempercepat waktu respons terhadap potensi gangguan.
General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menyampaikan bahwa siaga kelistrikan selama Idul Adha adalah bagian dari strategi PLN dalam menjaga reliabilitas sistem transmisi dan distribusi di Kalimantan.
“Hari besar keagamaan seperti Idul Adha memerlukan jaminan keandalan sistem yang tinggi. Kami berkomitmen menjaga keandalan dari hulu hingga hilir, mulai dari pembangkitan, transmisi, hingga distribusi,” ujar Riko.
Lebih lanjut, Riko menambahkan bahwa kesiapsiagaan ini tidak hanya berfokus pada teknis operasional, tetapi juga pada koordinasi cepat antar unit dan komunikasi intensif selama periode siaga. Menurutnya, sinergi antarlini adalah kunci utama dalam menjaga pasokan listrik tetap stabil selama momen penting seperti Idul Adha.
PLN juga mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi menjaga keandalan listrik dengan tidak bermain layang-layang di dekat jaringan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) serta memastikan instalasi listrik di rumah dalam kondisi aman.
“Kami berharap masyarakat turut mendukung dengan tidak melakukan aktivitas yang berpotensi mengganggu jaringan listrik. Peran serta pelanggan sangat penting dalam menjaga keandalan pasokan,” jelas Riko secara tidak langsung melalui keterangan tertulis.
Melalui kesiapan teknis dan sinergi antarunit ini, PLN berupaya menghadirkan pelayanan kelistrikan yang andal dan aman, sehingga masyarakat Kalimantan Barat dapat merayakan Idul Adha 1446 H dengan tenang, khusyuk, dan tanpa gangguan listrik.(adv/firdaus)