Seorang Pria Ditemukan Tewas Tergeletak di Gedung Wanita

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Di tengah rintik hujan, sejumlah warga yang melintas di Jalan Hasan Basri, Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara dihebohkan dengan adanya seorang pria yang tewas tergeletak di depan pos jaga Gedung Wanita Banjarmasin, Rabu (7/7/2021).

Dari informasi yang dihimpun klikkalsel.com pria tersebut bernama Saparin (42) warga Kecamatan Banjarmasin Utara, berprofesi sebagai penjaga Gedung Wanita.

Zulkifli (38), yang berprofesi sebagai relawan pengatur jalan di rambu putar balik depan Gedung Wanita mengatakan saat itu sudah melihat Saparin dengan keadaan tertelungkup tidak sadarkan diri.

“Saat itu saya langsung memanggil teman saya Maydi di rumahnya,” katanya.

Maksud Zulkifli memanggil Maydi karena ia yang terakhir kali terlihat bersama korban.

Baca Juga : Maling di Alfamart HKSN Sebelumnya Juga Beraksi di Alfamart Banua Anyar

Mendengar itu, Maydi langsung menuju lokasi korban tergelak untuk memastikan keadaannya. Namun, sesampainya disana Saparin sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Maydi kepada klikkalsel.com mengatakan, terakhir kali bertemu Saparin sebelum Magrib saat ia masih berjaga mengatur arus balik di Jalan Hasan Basri.

“Sebelum Magrib tadi bertemu, ia datang dan memanggil saya, ia bilang sudah berhenti jaga,” kata Maydi.

Tidak lama setelah ditegur Saparin, Maydi mengatakan ia langsung bergegas pulang dan mengajak untuk pulang bersama. Namun Saparin tidak mau dan menyuruh untuk duluan.

“Saya ajak pulang bersama, tapi ia tidak mau dan bilang duluan saja. Dia juga bilang akan segera pulang,” tuturnya.

“Setelah itu saya tidak tahu lagi dan baru tau setelah Zulkifli kerumah menginformasikan,” sambungnya.

Sebelumnya, Maydi juga mengatakan Saparin sempat mengeluhkan sakit pada bagian dadanya.

Sementara itu, Hilal (54) yang juga satu profesi dengan Maydi untuk giliran setelah magrib di lokasi tersebut mengatakan, saat itu ia sedang berjaga di jalan dan tiba – tiba dipanggil Nafi yang baru datang menggunakan motor untuk minta tolong.

“Nafi datang minta tolong untuk mengangkat Saparin yang sudah tergeletak di depan pos, tapi saya menolak karena tidak berani,” tuturnya.

Sementara itu, Muhammad Husin (52) kakak kandung Saparin yang baru datang karena mendapat kabar adiknya tidak sadarkan diri mengaku sangat syok dan bingung dengan apa yang sudah terjadi kepada adiknya.

“Saya baru pulang kerja, dapat kabar dan langsung ke sini, saya tidak menyangka adik saya telah meninggal,” ucapnya.

Sepengetahuan Husin, adiknya tidak memiliki riwayat penyakit dan baru tahu tadi siang mengeluhkan sakit dada setelah dikatakan Maydi.

“Sepengetahuan tidak ada riwayat penyakit, baru tahu setelah temannya bilang sebelum magrib dada Saparin sakit,” tuturnya.

Sementara itu, belum diketahui pasti penyebab dari insiden tersebut, dan sampai saat ini jasad Saparin dibawa oleh pihak kepolisian, relawan gabungan dan Keluarga ke Kamar Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin untuk diperiksa lebih lanjut. (airlangga)

Editor: Abadi