Sekretaris DPRD Kalsel Terima Tuntutan Peserta Aksi 911

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan (Kalsel), Rozaniansyah, menyambut baik sejumlah organisasi termasuk Front Pembela Islam (FPI) yang melakukan aksi di Jalan Lambung Mangkurat depan Kantor DPRD Kalsel, Senin (9/11/2020).

Rozaniansyah mengatakan, pihaknya menerima baik aksi para unjuk rasa yang menyampaikan adanya beberapa tuntutan dimana mereka meminta untuk memboikot produk-produk Prancis serta memohon pimpinan atau Presiden agar segera menutup proses diplomatik yang ada di Indonesia.

“Mereka juga mengutuk keras ucapan Presiden Prancis Emmanuel Macron agar diadili semaksimal mungkin,” ujarnya.

Sekretariat dewan akan menyampaikan aspirasi para pengunjuk rasa itu ke staf yang akan membidangi perihal tersebut.

“Untuk di koneksikan ke Komisi terkait, yaitu komisi empat,” jelasnya.

Rozaniansyah menambahkan, sebelumnya juga ada hal yang serupa untuk memanggil dan melakukan audiensi dengan anggota DPRD yang lain, namun kebetulan anggota yang lain juga sedang menjalankan tugas untuk Indonesia khususnya Kalimantan Selatan.

“Mudah-mudahan jelang waktu berikutnya, hal-hal seperti ini bisa dilakukan dengan cara audiensi saja, jadi tidak lagi dengan aksi,” harapnya.

Kendati demikian, kami juga tidak keberatan kalau nantinya jadwal dewan itu terpenuhi para anggota pun bersedia.

Dari pantauan klikkalsel.com di lapangan, aksi protes yang disampaikan para peserta unjuk rasa itu sebagai bentuk kemarahan atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW.

Baca juga : FPI Banjarmasin Unjuk Rasa Besar-besaran Meminta DPRD Kalsel Boikot Produk Prancis

Adapun sejumlah pernyataan sikap yang disuarakan ratusan massa di depan kantor DPRD itu diantaranya, mereka mengutuk keras aksi penghinaan Nabi Muhammad SAW melalui pemuatan karikatur nabi di majalah Satire Charlie Hebdo dan pemasangan karikatur secara terbuka di gedung Pemerintahan Perancis.

Dua, menuntut hukuman mati bagi para menghina Nabi Muhamad SAWA sebagaimana ketentuan dalam hukum Syariat Islam.

Tiga, meminta Indonesia sebagai negara terbesar umat Muslim di dunia untuk bersikap tegas, memutus hubungan diplomatik dengan Prancis serta memboikot produk dari negara tersebut.

Empat, meminta Indonesia tidak hanya memboikot produk dari Perancis, tetapi juga memboikot demokrasi yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.

Lima, muslim Kalsel menyerukan kepada seluruh komponen umat Islam untuk menegakan Islam Kaffah dalam bingkai Khilafah.(airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan