‘Sedikit Tapi Berisik’ Slogan Remaja Kelurahan Sungai Miai Untuk Bagarakan Sahur

Sekelompok remaja Sungai Miai melakukan kegiatan bagarakan sahur saat melintas di Cendana

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Setiap Bulan Ramadhan sejumlah remaja di Kota Banjarmasin, sengaja membuat kegaduhan dengan bunyi-bunyian hingga membangunkan warga menjelang subuh dengan tujuan untuk memperingatkan makan sahur.

Kegiatan itu disebut Bagarakan (membangunkan) sahur, yang memang menjadi kegiatan rutin dilakukan sejumlah anak-anak dan remaja di wilayah tertentu Kota Banjarmasin sedari dulu ketika bulan Ramadhan tiba.

Dengan gendang dari ember, bahkan bunyi bunyian dari peralatan dapur hingga peralatan bekas. Mereka berkeliling di lingkungan penduduk hingga menjelang imsak tiba, sambil menyanyikan yel-yel spontan seputar sahur.

Fitribangsawan (21), warga Sungai Miai. Satu diantara banyak pemuda yang melakukan kegiatan sahur mengaku, bagarakan sahur ini dilakukannya hampir setiap tahun bersama teman-temanya.

Baca Juga : Edarkan Sabu, Wanita Muda Asal Banua Kupang HST Diringkus

Baca Juga : Sholat Tarawih Perdana, Jamaah Sampai ke Halaman Masjid Hingga Jalanan

“Setiap tahun bersama teman-teman bagarakan sahur,” kata Fitribangsawan kepada klikkalsel.com saat melintas di kawasan Cendana, Minggu (3/4/2022).

Kemudian kata dia, bagarakan sahur dilakukan mulai dari pukul 02.00 Wita dan mulai berkeliling dari Cendana, Sungai Miai, Cemara, Adhyaksa ke Cendana lagi hingga pulang untuk bersahur di rumah masing-masing.

“Ada juga sampai ke daerah Kayutangi,” ujarnya.

Menurutnya, bagarakan sahur adalah cara untuk beribadat mencari berkah di bulan Ramadhan membangunkan orang sahur sambil bersenang-senang bersama teman-teman.

“Dapat pahala kan membangunkan orang sahur dengan slogan kami ‘sedikit tapi berisik’ ini selama 1 bulan penuh biasanya,” imbuhnya.

Kali ini, tambah Fitri pihaknya hanya bawa bas dan senar drum, namun terkadang juga membawa peralatan dapur dan barang bekas sambil membawa gerobak.

“Kalau di malam malam terakhir membawa sound system,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi