SDM Kunci Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Sebanyak 292 Wisudawan Magister Manajemen STIE Pancaseti diwisuda (foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel.com- Persaingan global semakin ketat di tengah derasnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era Revolusi Industri 4.0.

Semua negara berlomba-lomba untuk melahirkan invensi dan inovasi dengan memperkuat riset dan mutu pendidikan tinggi.

Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan daya saing tinggi menjadi kunci untuk memenangkan kompetisi di era Revolusi Industri 4.0 ini.

Hal tersebut dikatakan Doktor H Abdul Kadir, SE., MM pada orasi ilmiah Yudisium dan Wisuda Program Magister Manajemen XI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia di Gedung Chandra di Jalan Belitung, Sabtu (19/10/2019).

Semua pihak harus menyikapi tantangan Revolusi 4.0 ini dengan cepat dan tepat, mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, dunia industri dan masyarakat.

“Menyediakan sumber daya manusia yang unggul adalah hal terpenting dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, mutu pendidikan tinggi juga harus terus ditingkatkan,” katannya.

Abdul Kadir juga mengatakan, tantangan sebuah negara untuk menjadi negara yang maju sudah bergeser, tidak lagi diukur dari jumlah sumber daya alam yang dimiliki, namun dari seberapa banyak jumlah inovasi yang mampu dihasilkan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi negara.

Sehingga untuk menghasilkan inovasi dibutuhkan kualitas peneliti yang mumpuni, baik di perguruan tinggi maupun di lembaga penelitian lainnya.

“Kirannya kualitas SDM sangat perlu untuk ditingkatkan dalam menghadari era tersebut,” kata AbdulKadir yang juga Dosen di STIE Pancasetia.

Sementara Ketua Dr Nurus Sjamsi mengatakan,dalam tugas mereka menyelesaikan perkuliahan magister di STIE mereka mendapat bekal sebagai peneliti-peneliti yang bisa dapat dikembangkan dalam ilmu Manajemen.

“Jika penelitian yang dilakukan para magister tersebut hendaknnya bisa diterapkan di daeahnya masing-masing sehingga jelas membawa kemajuan,” ujarmya.

Ia juga menambahkan, para Magister yang telah lulus tersebut rata-rata sudah bekerja, ada sebagai Pegawai Negeri Sipil, TNI, Polri dan juga pengusaha.

“90 persen dari mereka yang kuliah sudah memiliki pekerjaan, jika terapan Manejemen dilakukan dalam bidang pekerjaannya tentunnya sangat bagus,” ucap Nurus.

Dalam Wisuda Magister Manajemen ada sebanyak 292 orang terlah berhasil menyelesaikan pendidikannya, dan tiga orang mendapat predikat terbaik lulusan, Inapriani dengan IPK 4.00, Noor Lita Hastuti IPK 4.00 dan Arupi Retno dengan IPK 3.93.(azka)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan