BANJARMASIN, klikkalsel– Terlihat tenang dan santai Kakek Abdullah Sanusi (78) duduk di samping gerobak cuci cetak foto hitam putih miliknya. Di sisi depan gerobak banyak menempel foto-foto hitam putih, di kawasan Jalan Niaga Kamis (9/1/2020).
Penyedia jasa cuci cetak foto secara manual ini, mungkin ini sudah terlihat langka digunakan sebab di era sekarang sebuah hasil foto menggunakan digital.
Dengan sabar ia menunggu pelanggan yang datang untuk dicetakan foto yang hanya bewarna hitam putih saja.
“Saat ini memang sangat jarang pelanggan yang mencetak fotonya, tapi rezeki kan sudah ada yang ngatur,†katannya.
Sanusi menekuni pekerjaannya sejak di usia 18 tahun atau sekitar tahun 1978 silam. Kala itu merupakan tahun keemasan baginya, setiap hari puluhan pelanggan memenuhi untuk menggunakan jasanya dalam mencetak foto.
“Sudah 15 hari tak bekerja ini sebab bahan cetak sangat sulit didapatkan, namun beberapa hari yang lalu seorang teman membelikannya dari kota Surabaya,†ucap Sanusi.
Dijelaskanya untuk mencetak sebuah foto hitam putih terdiri dari kaca pembesar, lampu petromax serta kertas foto ukuran 3R
“Dulu di sepanjang jalan tersebut puluhan pengguna jasa yang seperti saya kini hanya saya yang ada,â€kata Sanusi.
Dalam seminggu, kata dia, dua samapi tiga orang, ada saja yang melakukan cetak. “Makanya saya masih bertahan lagian cuma saya satu-satunnya dari beberapa teman yang tersisa menekuni pekerjaan ini,†katanya.
Untuk cetak hanya terbatas pada ukuran, 3 R, pas Foto 2×3 cm, 2×4 cm dan 4×4 cm serta 3×4 cm. (azka)