Rudi Ubah Serabut Kelapa Jadi Pot Bunga Anggrek

MARABAHAN, klikkalsel.com – Berawal dari tugas sekolah anak, Rudi, pria berusia 38 tahun terinspirasi megolah serabut kelapa menjadi pot bunga.

Raut senyum diwajahnya karena ditemani sang istri, pot bunga berbahan baku dari serabut kelapa yang diolahnya dengan tekun hingga berbrntuk pot bunga anggrek tersebut diselesaikan satu per satu.

Ayah dari satu anak itu, awalnya bingung ingin membantu membuatkan tugas sekolah anaknya untuk membuat prakarya, lalu dia tak sengaja melihat tetangganya di Komplek Keruwing Indah Glatik A.17.No 7 Kelurahan Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala (Batola) memiliki pod yang unik. Kemudian, Rudi melihat di youtube bagaimana cara membuatnya.

“Untuk cara buat, awalnya saya belajar dari Youtube, dan secara perlahan saya praktikkan. Alhamdulillah sekarang sudah bisa membuatnya,” kata Rudi, Rabu (3/3/2021).

Bahan bakunya, Rudi mengaku membeli limbah serabut kelapa dari penjual es kelapa yang berada di pinggir jalan Trans Kalimantan di Kelurahan Handil Bakti.

Sementara itu, dia tidak menyangka saat membuat prakarya anak, dengan memanfaatkan bahan baku itu menjadi benda yang memiliki ekonomi tinggi saat dijual.

“Saat membuat prakarya anak ada yang melihat. Minta buatkan 10 buah akhirnya keterusan membuatnya untuk dijual,” jelasnya.

Baca Juga : Seni Mengolah Aquascape, dari Mengatur Pasir di Bawah Air, Hingga Menata Tanaman

Baca Juga : Gara-gara Biarkan Ayam Berkeliaran dan Merusak Tanaman, Empat Peternak Berurusan dengan Satpol PP

Rudi mengungkapkan sejak beberapa hari terakhir dibanjiri orderan. Dalam satu hari, pesanan bisa mencapai hingga 15 unit pot yang dikhususkan bagi tanaman anggrek itu.

“Usaha ini bisa membantu ekonomi keluarga di tengah Pandemi Covid-19. Pesanan dalam satu hari bisa mencapai 10 hingga 15 unit pot bunga. Namun pesanan tersebut tidak rutin,” ujar pria berbadan kurus dan kulit sawo matang tersebut.

Pembuatan satu buah pot, ia tidak membutuhkan banyak waktu. Hanya saja, kendala yang dialami pada saat musim hujan, sehingga kesulitan mendapatkan serabut kelapa kering.

“Untuk harganya, satu pot Rp15 ribu hingga Rp25 ribu, tergantung bentuk dan ukurannya,” tuturnya.

Sementara Rudi menjual hanya melalui online dan pesanan bisa datang langsung ke rumahnya di Komplek Keruwing Indah Glatik A.17.No 7 Kelurahan Handil Bakti, Kabupaten Batola.

Dalam pembuatan pot itu ia mengaku hanya berdua dengan istri saja, dan belum merekrut karyawan. Jika memang home industri ke depan permintaannya semakin meningkat, bisa saja kata dia akan mencari pekerja yang mampu membuat kerajinan tangan tersebut.

“Harapan saya semoga usaha ini selalu bisa memenuhi kebutuhan keluarga,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan