Ribuan Ikan di Keramba Banua Anyar Mati, DKP3 Sebut Hampir Terjadi Setiap Tahun

Ikan-ikan yang mati milik pembudidaya di Banua Anyar usai diangkat dari keramba

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Ribuan ikan keramba milik kelompok pembudidaya ikan di Banua Anyar ditemukan mati secara mendadak. Kejadian ini diduga disebabkan oleh perubahan kadar air sungai yang menjadi sumber pengairan keramba jaring apung.

Matinya ribuan ikan bawal di keramba jaring apung milik kelompok pembudidaya ikan tersebut diprediksi menelan kerugian seberar Rp 800 juta rupiah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Yuliansyah mengatakan bahwa kematian ikan tersebut merupakan kejadian yang hampir setiap tahun terjadi.

Yang mana di tahun 2024 ini, sebanyak 7 kelompok pembudidaya ikan yang terdampak, diduga akibat perubahan cuaca.

“Tidak hanya kita di Banjarmasin yang terdampak, tapi di kabupaten lain seperti Tanah Laut dan Kabupaten Banjar juga sudah terdampak akan hal itu,” ucapnya, Senin (16/12/2024).

Baca Juga Ribuan Ikan Bawal di Banua Anyar Mendadak Mati

Baca Juga Bahan Pangan Dipastikan Aman Jelang Haul ke-20 Guru Sekumpul

Akibat terjadinya hal tersebut, Yuliansyah menyampaikan bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalsel saat ini tengan melakukan pengecekan terhadap kualitas air sungai ini.

“Ini memang menjadi masalah yang setiap tahun,” terangnya.

Ia juga menjelaskan bahwa kelompok tani ikan yang mengalami kerugian akibat perubahan kadar air sungai yang disebabkan perubahan cuaca ini, bisa mengajukan permohonan permintaan benih ikan ke Dislutkan Kalsel.

“Nanti dari kami DKP3 Banjarmasin akan membantu mengawal itu sampai ke Dislutkan Kalsel, kalau itu memang diperlukan oleh mereka para kelompok tani,” tandasnya.(fachrul)