PSBB Batola Sudah Siap 100 Persen, ABK Dilarang Turun Ke Darat

MARABAHAN, klikkalsel.com – Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Barito Kuala (Batola) sudah mempersiapkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan melakukan simulasi PSBB di perbatasan Batola dan Banjarmasin.
Bupati Batola Hj Noormiliyani menyampaikan, bahwa penerapan PSBB yang akan dilakukan oleh Batola untuk membuat masyarakat bisa lebih disiplin, lebih bisa membatasi, seperti di pasar dan beberapa kawasan lainnya, dan ia juga menyampaikan bahwa Batola sudah siap 100 persen untuk menerapkan PSBB ini.
“Kami melakukan bukan untuk membuat masyarakat takut, kami berharap mereka bisa mematuhi, karena kami melakukan PSBB ini untuk mereka bukan untuk apa-apa, akan tetapi memutus mata rantai yang sudah memasuk klaster yang terjadi di Alalak,” ujarnya.
Ia juga berharap dalam penerapan PSBB yang dilakukan oleh Pemkab Batola bisa membuat masyarakat lebih merasa nyaman, dan tidak membuat masyarakat takun seperti kebanyakan PSBB yang dilakukan di berbagai daerah.
“Mudah-mudahan PSBB bisa membuat lebih nyaman saja, jangan seperti PSBB-PSBB yang tanda kutip, yang menjadi momok di masyarakat, sehingga membuat masyarakat takut, jangan sampai seperti itu. Saya percaya petugas di lapangan lebih humanis, apalagi ada pak Dandim 1005/Marabahan dan Kapolres Batola,” ucap Noormiliyani.
Wakil Bupati Kabupaten Batola, Rahmadian Noor saat melakukan sosialisasi pemberlakuan PSBB Batola. (foto : fachrul/klikkalsel)
Berkaitan dengan masalah konsep, ia menyampaikan bahwa PSBB di Batola konsepnya sama dengan daerah lain yakni membatasi jarak, untuk memutus mata rantai, menghindari kerumunan.
“Tapi di lapangan kalau ada masyarakat yang di stop, atau seperti apa itu kita lebih humanis saja memperlakukan mereka. Intinya lebih bersahabat saja lah jangan dibentak, karena mereka saat ini cari makan sudah susah. Kita menerapkan disiplin bukan berarti harus main keras, tetapi kita harus lebih persuasif,” jelasnya.
Sementara itu, dalam penerapan PSBB Batola, beberapa kebijakan telah dibuat salah satunya seperti Anak Buah Kapal (ABK) yang dilarang untuk turun ke daratan.
Berkaitan dengan teknis kebijakan tersebut, Kapolres Batola, AKBP Bagus Suseno, menyampaikan bahwa dalam penerapan PSBB Batola ini akan dilakukan beberapa pembatasan, seperti yang dilakukan di terminal Handil Bakti yakni pembatasan keluar masuk orang di kawasan tersebut.
“Jadi untuk pos atau check poin yang kita lakukan, selain di Alalak ini, juga ada di Anjir Pasar, lalu di Bakumpai, dan juga ada posko swadaya di Kecamatan Wanaraya, ini pembatasan area di Kabupate Batola,” tuturnya.
Kemudian, ia juga menyampaikan bahwa ada pembatasan transportasi diantaranya yaitu transportasi darat dan transportasi air.
“Seperti yang sudah kita sosialisasikan, kalau transportasi darat itu untuk mobil angkutan itu 50 persennya, kalau motor berboncengan harus satu KTP. Begitu juga dengan transportasi air pembatasan 50 persen untuk angkutan seperti feri penyeberangan orang. Dikarenakan dermaga feri di Banjarmasin ditutup, jadi para pengusaha feri harus menyesuaikan dengan aturan itu,” jelasnya.
Sedangkan untuk ABK yang dilarang untuk turun dari kapal ke daratan, Ia mengatakan bahwa ketentuan yang sudah dibuat oleh Pemkab Batola selama darurat Covid-19 ini memang sudah seperti itu. “Untuk ABK ketentuannya sudah seperti itu, jadi mereka tidak diperkenankan untuk turun kedarat,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan