Produktivitas Beras di Banjarmasin Terancam, DKP3 Berencana Perluas Lahan Pertanian

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Muhammad Makhmud

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Semakin berkurangnya lahan pertanian di Banjarmasin, membuat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan Perikanan (DKP3) akan memperluas lahan pertanian lewat program perluasan lahan berkelanjutan.

Hal tersebut dilakukan dampak dari kondisi persawahan milik Pemko Banjarmasin telah menyempit dan banyak telah beralih fungsi menjadi perumahan.

Kepala DKP3 Banjarmasin, Muhammad Makhmud, sangat berdampak pada tingkat kesuburuan lahan sawah, yang terkontaminasi limbah rumah tangga.

“Luasan lahan pertanian yang tersedia milik Pemko Banjarmasin hanya 2.069 hektar. Itu pun ada beberapa lahan yang sudah menurun tingkat kesuburan tanahnya,” ujarnya.

Kondisi itu pun turut mengancam produktivitas beras di Banjarmasin, dengan tingkat kebutuhan beras lokalnya mencapai 40 Ton Pertahun.

Baca Juga : Harga Beras Lokal Masih Mahal

Baca Juga : Ada Dugaan ‘Permainan’ Tengkulak di Balik Mahalnya Harga Beras Lokal

“Kini kita hanya mampu memproduksi sekitar 6 Ton Pertahun, sedangkan kebutuhan mencapai 40 Ton pertahun untuk beras lokal, atau beras banjar,” terangnya.

Untuk itu, pihak DKP3 Kota Banjarmasin masih berupaya untuk melakukan perluasan lahan setiap tahunnya.

“Di tahun 2022 saja, pihaknya sudah melakukan pembebasan lahan hingga 6 hektar. Sedangkan di tahun 2021 lalu ada sekitar 1,3 hektar, 2023 rencananya 5 Hektar,” tuturnya.

Pembebasan lahan persawahan rencananya antara lain berada di Kawasan Banjarmasin Timur, dan Banjarmasin Selatan dengan total anggaran Rp. 8,6 miliyar.

Tak hanya itu, guna meningkatkan hasil produksi beras lokal di Kota Banjarmasin, DKP3 Kota Banjarmasin akan melakukan terobosan baru.

Yakni merubah cara penanaman padi dengan pola tanam lokal unggul atau unggul lokal. Pola itu akan diterapkan di tahun 2023 ini.

“Mudah-mudahan di dukung iklim dan kondisi alam,” jelasnya.

Menurut Makhmud juga penanaman benih unggul mengunakan pola terobosan baru itu bisa panen dua kali dalam setahun.

“Ini juga untuk menekan terjadinya kenaikan inflasi pada beras lokal yang cukup tinggi sekarang ini,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran