Batola  

Poktan Desa Jelapat Ikuti Penerapan Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Nanas

MARABAHAN, klikkalsel.com – Petani nanas di Desa Jelapat 2 Kecamatan Mekarsari Kabupaten Batola, Senin (14/9/2020) ikuti penerapan pengendalian hama terpadu nanas.

Kegiatan pelatihan tentang perkebunan nanas ini diikuti 25 anggota dari satu poktan dari desa Jelapat 2.

Pelatihan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu atau PPHT khusus nanas ini diadakan sejak pertengah Juni kemaren, dengan 8 kali pelatihan. Dari Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Pada hari ini dilakukan penutupan kegiatan pelatihan penerapam pengendalian hama terpadu, dengan dihadiri Dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan, Bidang Hortikultura, Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan serta dari Kadis Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Batola,” ujar Kabid Hortikultura pada Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Batola Elllina Hardiyati.

Diakatakannya, lahan perkebunan nanas di kecamatan mekarsari, banyak terdapat di Desa jelapat 2, Desa Mekarsari dan terdapat di desa tinggiran darat.

“Dengan melihat potensi perkebunan nanas di wilayah kecamatan mekarsari ini, pihaknya sangat mendukung kedepannya jika perkebunan nanas di desa jelapat 2 ini dijadikan tempat wisata petik nanas,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Batola Murniati menambahkan, wilayah untuk perkebunan nanas di Kalsel terpusat di kabupaten Batola yakni di wilayah kecamatan Mekarsari dengan jenis varitas tamban.

“Dan kawasan itu memang memiliki potensi wisata, di samping perkebunan nanas berada di pinggiran sungai bisa juga untuk wisata susur sungai,” ujarnya.

Selain itu, di kecamatan Mekarsari ada memiliki kegiatan tahunan untuk buah nanas yaitu festival buah nanas dan terdapat juga kontes buah nanas tiap Agustus. “Namun untuk tahun ini ditiadakan karena terkendala pandemi covid-19,” tuturnya.

Salah satu Poktan Nanas Armain berharap, jika nantinya dijadikan wisata petik nanas pihaknya dari petani nanas siap, namun sementara ini untuk perluasan lahan masih terkendala alat penggarapan lahan belum ada dan akses menuju lokasi perkebunan nanas akses jalan perlu dilakukan pengerasan.

“Dan dengan adanya kegiatan penerapan pengendalian hama terpadu ( PPHT ) tentang tanaman nanas, sangat bermanfaat untuk kami dalam berkebun nanas,” sebutnya. (muhammad)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan