Plafon Bandara Syamsudin Noor Jebol, Begini Komentar Wakil Gubernur Kalsel

Plafon ukuran 3x5 meter rusak di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, setelah diterpa angin kenjang cuaca ekstrim, Minggu dini hari. (foto:rizqon/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Selatan, H Rudy Resnawan menanggapi terkait jebolnya plafon Bandara Syamsudin Noor, Senin (30/12/2019) di Banjarmasin.

Menurutnya kerusakan fasilitas baru tersebut, tak perlu disikapi serius lantaran disebabkan faktor alam.

Rudy memaklumi kerusakan plafon di lobby Bandara Syamsudin Noor yang masih seumur jagung, pasca diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, 18 Desember lalu.

Menurut dia, penyebab kerusakan masih kewajaran lantaran di terpa angin kencang saat hujan deras turun di tengah musim cuaca ekstrim, pada Minggu (29/12/2019) tadi.

“Itukan tinggi (plafon), apapun alam dilawan gak kuat. Kita lihat layak untuk standar, tapi kalau ada kejadian yang ekstra pasti gak kuat,” sebutnya kepada awak media di sela agenda di Kantor DPRD Kalsel Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Meski demikian, Rudy mengimbau pengelola bandara segera melakukan pembersihan dan perbaikan. Agar tidak mengganggu pengunjung dan operasional.

“Yang penting tidak mengganggu operasional bandara dan kenyamanan penumpang,” imbuhnya.

Sementara itu, pihak PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Syamsudin Noor menerangkan, akibat cuaca ekstrim tersebut plafon ukuran 3×5 meter terlepas di bagian ujung terminal bandara. Hal ini langsung ditindaklanjuti pengelola Bandara Syamsudin Noor dengan langsung memperbaiki bagian plafon yang rusak, Minggu malam (29/12/2019).

“Kami langsung melakukan perbaikan pada bagian plafon yang rusak imbas angin kencang yang melanda area terminal kemarin. Pekerjaan perbaikan dilakukan oleh kontraktor pembangunan terminal mengingat terminal baru ini masih dalam masa pemeliharaan,” jelas Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan, melalui siaran pers.

Ia mengatakan, penyebab kerusakaan plafon, selain diterpa angin kencang juga ditengarai ada sumbatan sisa semen pengerjaan di pembuangan air. Sehingga mengakibatkan berat melebihi kekuatan konstruksi menahan beban.

“Debit air yang besar tidak terdistribusi dengan baik sehingga dak beton penuh dan turun ke plafon. Ternyata setelah dilakukan pengecekan, terjadi sumbatan pada saluran pembuangan oleh pekerjaan yang belum sepenuhnya dibersihkan. Hal inilah yang mengakibatkan air melimpah dan jatuh pada area plafon terminal,” ungkapnya.

Guna ‘corrective action’ untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang, kontraktor menambahkan perkuatan pada penahan pipa talang dan rangka plafon. PT PP dan Wika Gedung sebagai kontraktor Proyek Pembangunan Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin telah melakukan pemeriksaan ulang pipa down spot di posisi gatter maupun dak beton selasar.

“Kami juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pengguna jasa akibat kejadian ini dan berupaya memastikan bahwa kedepan kejadian serupa tidak terulang kembali,” pungkasnya. (rizqon)

 

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan