Penyaluran Solar Bersubsidi di SPBU 015 Lingkar Dalam Dikeluhkan Sopir

Antrean truk dump di SPBU Pertamina 64 701 015, Jalan Lingkar Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, yang dikeluhkan sopir truk muatan logistik.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Penyaluran BBM solar bersubsidi kembali menuai keluhan para supir truk di Banjarmasin. Keluhan ini mengemuka lantaran ada dugaan penyelewengan yang mengakibatkan sejumlah armada tak mendapat solar bersubsidi dari kouta yang ditetapkan.

Ratusan truk muatan logistik mengantre panjang di kawasan SPBU Pertamina 64 701 015, Jalan Lingkar Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Para sopir rela menunggu antrean hingga dua hari, hanya untuk mendapatkan kuota BBM solar bersubsidi sekitar 140 liter agar armada bisa mengaspal.

Kondisi tersebut rupanya sudah terjadi sekitar dua bulan terakhir. Para sopir mengeluhkan, armada truk dump diprioritaskan di SPBU tersebut. Semestinya yang berhak mendapatkan BBM di SPBU itu hanya truk angkutan logistik jalur pelabuhan.

“Jadi antrean bobol, di sana truk yang dump itu,” ucap salah satu sopir truk muatan logistik, Adi saat ditemui awak media, akhir pekan tadi, (11/3/2023).

Belum lagi, mereka harus mengeluarkan biaya tambahan saat mengantre untuk keperluan makan dan minum. Ironisnya saat mereka mendapat giliran, kuota BBM solar bersubsidi telah habis.

Baca Juga Bawa Solar Subsidi untuk Operasional Perusahaan, Pria ini Ditangkap Polisi

Baca Juga PLN Gandeng 3 Produsen PLTS, Siap Bangun Pabrik Solar Panel Terbesar Se-Asia Tenggara

Salah satu pengusaha angkutan yang tak ingin identitasnya dimediakan, mengungkapkan, sebelum sudah ada kesepakatan kouta BBM Solar bersubsidi di masing-masing organisasi resmi seperti APTRINDO, ALFI/ILFA dan Organda.

Kouta BBM Solar bersubsidi itu, sebutnya, hasil aksi damai/demo pengusaha angkutan bersama para sopir dengan Pemerintah Kota Banjarmasin, pada 2022 lalu.

“Awalnya lancar-lancar aja penyaluran solar bersubsidi setelah kami demo, tapi sekarang kembali terjadi kelangkaan. Padahal kuota itu sesuai dengan kebutuhan jika penyalurannya tertib. Ini ada dugaan penyelewengan,” tandasnya, Senin (13/3/2023).

Sementara itu, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kalsel, Edy Sucipto menerangkan, saat ini tidak terjadi keluhan sopir anggotanya dalam mendapatkan kuota BBM Solar bersubsidi.

Dia mengatakan, sopir anggotanya lancar saja antre BBM solar bersubsidi di SPBU 06 dan 07. Sementara, di SPBU 015 yang dikeluhkan sopir, ujar Edy, bukan ranah pihaknya.

“Kalau di SPBU itu bukan pengelola kita. Kalau di sopir anggota kami (Organda,red) masuk aja di 06 dan 07 itu. Kalau kita dikelola secara rapi, memang untuk angkutan-angkutan yang kita kelola,” pungkasnya. (rizqon)

Editor : Akhmad