Penuhi Kebutuhan Sehari-hari, Reza Mahasiswa Asal Tanah Bumbu Geluti Usaha Kopi Keliling

Reza Si Penjual Kopi Keliling yang sedang Mensajikan Minuman ke Pangkalan Ojek online sekitar jalan niaga. (foto:airlangga/klikkalsel)
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Reza Muamar menghentikan laju motor maticnya saat melintas di sekitar kumpulan pengemudi ojek online (ojol), di Jalan Niga, Banjarmasin. Bukan untuk memeriksa kondisi motornya, ia berhenti langsung menawarkan kopi panas yang dibawanya.
Berangkat dari kosnya di Jalan Kelayan A, Gang Srikandi, Murung Raya, Kecamatan Banjarmasin Selatan, sekitar pukul 10.00 Wita larut malam, hari itu, terhitung ia dua kali bolak-balik ke rumah untuk mengisi ulang air panas di termosnya.
“Kopi, Bang?” sahutnya kepada warga dan sejumlah tukang ojek tanpa basa-basi.
“Boleh satu, kopi hitam panas,” jawab salah satu pengemudi ojel.
Tanpa bertanya lagi, Reza lalu mengambil gelas plastik, menuangkan bubuk kopi kemasan dan air panas ke gelas itu. Tak sampai dua hingga tiga menit, kopi itu sudah ia berikan kepada pengendara ojol yang memesan tadi.
Warga Kota Banjarmasin tentu tidak asing melihat penjaja kopi keliling seperti Reza. Bermodalkan motor matic, mahasiswa perguruan tinggi swasta ini menjual berbagai macam minuman kemasan yang dijadikan satu dalam wadah, serta termos berisi air panas.
“Kalau jualan di mana ada orang yang ramai, langsung ditawarkan,” tutur Reza kepada klikkalsel.com.
Namun, siapa sangka, dibalik gigihnya ia menawarkan kopi yang terlihat sudah terbiasa, pria berusia 23 tahun itu dan anak pertama dari 4 bersaudara, ternyata baru tujuh hari menjalani pekerjaan sebagai penjual kopi keliling.
Awalnya, ia hanya mahasiswa perantauan biasa. Pandemi wabah virus Corona (Covid-19) yang terjadi di Indonesia harus membantu kedau orangtuanya guna menutupi biaya kuliahya.
Ia pun berpikir dari pada berdiam di rumah, lebih baik mencari usaha untk menambah tabungan. Apalagi Reza juga turut merasakan perekonomian tidak stabil. Dari awal kuliah ternyata ia sudah merencanakan untuk menjadi penjual kopi keliling.
“Saya langsung kepikiran jualan kopi keliling waktu itu, modal belum ada, tidak kepikiran sewa tempat, enggak ada bosnya juga,” ucapnya.
Reza bergelut jadi penjual kopi keliling karena perekonomian tidak stabil sebab terdampak virus corona, selain itu ia juga menjual beberapa menu minuman selain kopi. Selain itu, masker kain dan hand sanitizer menjadi barang tambahan yang ia jual.
Tak hanya melirik kumpulan orang banyak, Reza juga berkeliling di sekitar Pasar Sudimampir dan Banua Anyar dan pada malam harinya hingga ke Asrama mahasiswa Tanah Bumbu 1.
“Kadang bawa kompor lapangan, untuk memasak air,” imbuhnya.
Tak Hanya berkeliling memasarkan minuman yang dibawanya, ia juga membuat layanan pemesanan melalui sosial media instagram (@koplingkura) untuk dipanggil ke lokasi si pemesan.
Dari usahnya itu, ia bisa mengumulkan hasil jualan kpi panas dalam sehari mencapai Rp20 ribu sampai Rp50 ribu. Usahan ini akan terus digelutinya, paling tidak, sampai mendapatkan pekerjaan yang cukup untuk biaya kuliah yang jauh dari kampung halaman.
“Semoga setelah corona ini dapat pekerjaan yang lebih baik lagi, seperti orang kantoran,” pungkasnya.(airlangga)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan