Pengprov FPTI Kalsel Terkesan Lempar Tanggung Jawab Keberangkatan Atlet ke Kejurnas

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Perasaan harap-harap cemas menyelimuti kesiapan atlet panjat tebing Kalimantan Selatan untuk mengikuti kejuaraan nasional (Kejurnas) Kelompok Umur di Aceh pada 18-25 November 2021 mendatang. Pasalnya hingga saat ini belum ada kejelasan dana keberangkatan 30 atlet yang masuk daftar delegasi.

Informasi diterima, bahwa biaya keberangkatan dan lain-lain sepenuhnya ditanggung oleh pengurus cabang (Pengcab) di setiap daerah kabupaten/kota yang mana atletnya masuk daftar. Nama-nama atlet tersebut merupakan hasil kejuaraan provinsi kelompok umur yang digelar Federasi Panjat Tebung Indonesia (FPTI) Kalimantan Selatan pada 27-30 Oktober tadi di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.

“Itu hasil rapat daring bersama Pengprov Kalsel, 8 November kemarin,” ujar Ketua Umum FPTI Kabupaten Barito Kuala, Donny Irwan, Rabu (10/11/2021).

Hasil rapat tersebut, FPTI Kalimantan Selatan akan mengupayakan pencarian dana Kejurnas, dan akan mengganti dana Pengcab apabila permohonan dana yang diajukan ke Dispora Kalsel disetujui. Namun, hal itu belum pasti sebab penggantian dana Pengcab akan dibicarakan lagi nantinya apabila dana tersebut cair.

FPTI Kabupaten Barito Kuala yang bisa dikatakan baru berdiri tetap berupaya memberangkatkan dua atletnya yang masuk daftar delegasi. Meski secara ideal keberangkatan Kejurnas adalah tanggung jawab pengurus provinsi.

“Dengan kondisi apapun kita akan mendukungnya untuk berangkat. Mudah-mudahan, ini kan mewakili Kalsel. FPTI Kalsel juga sama-sama mendukung atlet kita mengharumkan nama provinsi,” tandas Pembina FPTI Kabupaten Barito Kuala, Rahmadian Noor juga selaku wakil bupati.

Baca Juga : Sedikit Lagi Prosesnya Datu Kelampayan Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Sementara itu, Ketua Umum FPTI Kabupaten Tanah Bumbu Benny Saputra lebih mengkritisi terkait bidang pembinaan prestasi di FPTI Kalimantan Selatan. Secara tegas, pihaknya tidak mengutus dua atletnya atas dasar beberapa pertimbangan, padahal masuk daftar delegasi.

“Bukan masalah dana, kalau dana keberangkatan semaksimal mungkin kami upayakan. Tetapi ini terkait bidang pembinaan prestasi. Masa baru mendekati harinya baru membahas keberangkatan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, persiapan keberangkatan atlet kelompok umur tidak bisa disamakan dengan kelas senior dan profesional. Pasalnya, ada perlu pendampingan orang terdekat si anak saat mengikuti kejuaraan.

“Itu penting, karena mempengaruhi psikologis dan sebagainya. Apalagi ini jauh lokasi di Aceh. Kalau aku lebih ke masalah koordinasi. Kalau masalah dana, kami tidak ambil pusing,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua FPTI Kalimantan Selatan, Rosehan Noor Bahri belum memberi tanggapan terkait polemik yang terjadi saat dihubungi melalui pesan WhatsApp dan telepon. (rizqon)

Editor: Abadi