Sedikit Lagi Prosesnya Datu Kelampayan Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Kepala Dinas Sosial Kalimantan Selatan, Siti Nurhayani

BANJARBARU, klikkalsel.com – Proses Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan dianugerahi gelar pahlawan nasional tinggal sedikit lagi. Pemberian gelar itu saat ini sedang digodok Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kalimantan Selatan.

Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor melalui surat keputusan Nomor 188.44/0673/2021 membentuk TP2GD yang terdiri 24 anggota dari berbagai kalangan. Unsur yang terlibat, diantaranya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), akademisi dan Ketua Ikatan Alumni UNISKA Muhammad Arsyad Al-Banjari (MAAB).

“Hari Sabtu 13 November nanti, kita rapat persiapan seminar penganugerahan gelar itu. Kita juga menyurati juga tokoh-tokoh Kalsel dan anggota DPR RI Dapil Kalsel agar mendukung Datu Kalampayan dianugerahi gelar pahlawan nasional,” tutur Kepala Dinas Sosial Kalimantan Selatan, Siti Nurhayani ditemui di Taman Makam usia Apel Peringatan Hari Pahlawan, Rabu (10/11/2021).

Dia menambahkan, tahapan setelah seminar akan dilanjutkan pada pengumpulan bahan-bahan pengajuan gelar pahlawan nasional. Salah satunya, menemui pihak keluarga Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.

“Nantinya akan menyusuri jejak langkah beliau, kepada keluarga beliau, gimana perjuangan beliau waktu dulu itu, semuanya ditelusuri,” pungkasnya.

Baca Juga : Datu Kalampayan Berpeluang Besar Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Baca Juga : Banjir Rob, Kubah Basirih dan Sebagian Kawasan ‘Kecalapan’

Hasil penelitian dan pengkajian tersebut akan menjadi bahan pengajuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ke pemerintah pusat untuk diverifikasi.

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau yang lebih dikenal Datu Kalampayan adalah seorang ulama dan mufti Kesultanan Banjar di masa Sultan Tahmidullah II sekitar tahun 1772.
Sosok Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari diketahui banyak menorehkan jasa di bidang keagamaan di Kesultanan Banjar, Nusantara dan Asia Tenggara.

Salah satunya, Syekh Muhammad Arsyad menulis sebuah Kitab Hukum Ibadat (Hukum Fiqh), kelak kemudian dikenal dengan nama Kitab Sabilal Muhtadin yang hingga kini menjadi referensi para ulama modern. Hal ini,
salah satu indikator peluang Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari diangkat sebagai pahlawan nasional.

Saat ini di Kalsel sendiri ada empat tokoh yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional yaitu Pangeran Antasari, Ir PM Noor, Brigjen Hasan Basri dan Idham Chalid. (rizqon)

Editor: Abadi