Pemprov Kalsel Sediakan Karantina Khusus

Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, M Muslim.
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Upaya tracking atau penelusuran yang masih terus dilakukan terhadap pasien dalam pengawasan (PDP) oleh Gugus Tugas di Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal ini berkorelasi dengan bertambahnya jumlah orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 di Kalsel yang mencapai 1.079 kasus.
Angkat tersebut resmi disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan, Penanganan, dan Pengendalian Covid 19 Pemerintah Provinsi Kalsel, M Muslim, berdasarkan update 28 Maret 2020 pukul 16.00 Wita.
Padahal di hari sebelumnya, jumlah ODP yang terdata sebanyak 993 orang. Itu artinya mengalami penambahan sebanyak 86 orang menjadi 1.079.
“Masifnya upaya tracking yang dilakukan membuahkan hasil. Yang terdata semakin bertambah. Mereka ini harus dilakukan pemantauan lebih intens,” terang Muslim, di Command Center Diskominfo Kalsel, Banjarbaru, Sabtu (28/3/2020).
Baca Juga : Tak Ada Masker Standar, Masker Kain Pun Jadi
Terus melonjaknya ODP, membuat kekhawatiran akan bertambahnya PDP yang dirujuk ke rumah sakit rujukan. Sebab, jika tidak dilakukan penanganan yang maksimal. Bisa saja membuat rumah sakit rujukan tak bisa menampung.
Setidaknya, ada rumah sakit rujukan yang sudah disiapkan pemerintah. Yaitu, RSUD Ulin Banjarmasin, RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin, RSUD Idaman Banjarbaru, RSUD Boejasin Pelaihari Tanah Laut, dan RSUD Brigjend Hasan Basry Kandangan Hulu Sungai Selatan.
Kendati demikian, Pemprov Kalsel telah menyiapkan rencana penanganan. M Muslim mengungkapkan, pihaknya menyiapkan karantina khusus kepada ODP dengan gejala klinis ringan.
“Akan ditempatkan di suatu tempat yang sudah disiapkan. Ada beberapa tempat yang sudah menjadi tempat untuk persiapan itu,” ungkapnya Muslim, namun tak menyebut secara rinci lokasi karantina khusus tersebut.
Juru bicara juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kalsel itu menambahkan, selain melakukan persiapan tempat karantina khusus, pihaknya juga tengah menyiapkan prosedur tetap yang dibutuhkan dalam upaya karantina khusus tersebut. Terkait karantina, pihaknya memastikan akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat.
“Ini adalah upaya yang lebih masif lagi dalam rangka memutus mata rantai penularan,” ujarnya.
Muslim menegaskan dengan karantina khusus nanti, rumah sakit rujukan tak terlalu terbebani dengan gejala-gejala yang ringan. Ia menambahkan, kasus Covid-19, 80 persennya menyebabkan gejala klinis yang ringan, sisanya dengan gejala klinis sedang, berat dan kritis.
Baca Juga : Angka ODP di Kalsel Tembus 1.097 Kasus, PDP Naik Menjadi 10
“Oleh karena itu yang dioptimalkan di rumah sakit rujukan adalah pasien dengan gejala klinis sedang, berat dan kritis, termasuk yang diprioritaskan adalah orang tua,” tegasnya.
Sementara itu, saat ini jumlah PDP yang dirawat dan diisolasi di Gedung Bougenville RSUD Ulin Banjarmasin mengalami penambahan menjadi 10 pasien. Untuk diketahui, di hari sebelumnya PDP yang dirawat hanya sebanyak lima orang.
Lima PDP tambahan tersebut, dua orang dari Banjarmasin, dua orang dari Banjarbaru dan satu orang dari Kabupaten Banjar.
“Yang dirawat di RSUD Ulin ada 11 orang, 10 PDP dan 1 terkonfirmasi positif yang saat ini masih dalam masa penyembuhan,” tukasnya.(rizqon)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan