Pemkot Banjarmasin Imbau Sementara Masyarakat Stop Konsumsi Air Sungai Martapura

Sekdako Banjarmasin Hamli Kursani Ikut Turun Membersihkan Sampah Eceng Gondok di Bawah Jembatan Pasar Lama bersama dengan pasukan turbo PUPR.(foto :klikkalsel/fachrul)

BANJARMASIN, klikkalsel- Sejak tiga hari terakhir tumbuhan eceng gondok bercampur berbagai macam sampah menutup akses jalur Sungai Martapuradi Banjarmasin, khususnya di bawah jembatan Pasar Lama dan jembatan Antasari.

Fenomena ini membuat Pemerintah Kota Banjarmasin (Pemkot) mengeluarkan peringatan kepada masyarakat, agar menghentikan sementara waktu untuk mengkonsumsi air dari Sungai Martapura, sampai tumpukan sampah dan enceng gondok bisa dibersihkan.

Sampai pada hari Kamis (13/12/2018) Pemkot Banjarmasin masih mencoba membersihkan sampah yang menghambat jalur sungai tersebut.

Dari menggunakan kapal sapu-sapu hingga menurunkan pasukan Turbo dari Dinas PUPR Kota Banjarmasin. Namun hingga sekarang sampah eceng gondok tersebut terus berdatangan.

Wakil Walikota Banjarmasin, H Hermansyah mengatakan, Kota Banjarmasin ini adalah kota yang berada di hilir, jadi semua yang dari hulu akan turun ke hilir, sama halnya dengan eceng gondok tersebut.

Ditambah lagi kata dia, karena curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan batang pohon bahkan bambu-bambu dari gunung yang terbawa arus sungai juga turut terbawa arus ke hilir.

“Kita sudah bekerja sama dengan kabupaten/kota yang berdekatan dan berkaitan dengan hal ini. Karena curah hujan juga cukup tinggi beberapa hari terakhir jadi batang pohon dan bambu yang sudah mati dan lapuk ikut turun terbawa arus. Apalagi kita Banjarmasin ini posisinya di bawah permukaan laut, jadi paling tidak otomatis yang dari hulu turunnya ke kita,” ucapnya.

Sementara itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat, terlebih lagi yang berada di bantaran Sungai Martapura, agar sementara ini tidak menggunakan air sungai terlebih dahulu.

Karena ditakutkan hamparan enceng gondok yang membawa sampah tersebut terkontaminasi oleh beberapa racun dari sampah dan benda lainnya.

“Dalam situasi ini kondisi air terlalu berbahaya. Karena kemungkinan ada kandungan racun dari beberapa sampah yang ikut terbawa tersebut, kita kan tidak tau, kalau saja ketika di pakai mandi langsung gatal atau ada terjangkit penyakit lainnya,” tandasnya (fachrul)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan