BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dari hasil penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) masih banyak tenaga pengajar atau guru honorer yang tidak lolos dalam seleksi.
Padahal posisi tenaga pengajar sangat lah krusial untuk perkembangan dunia pendidikan khususnya di Kota Banjarmasin.
Sehingga, Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin, berkomitmen untuk tetap menjaga keberlangsungan tenaga pengajar atau guru yang berstatus honorer di Kota Banjarmasin.
Bagi guru honorer yang belum lolos seleksi PPPK, solusi sementara yang tengah dipertimbangkan adalah pengangkatan dengan skema paruh waktu.
“Artinya mereka tetap kita akomodasi, tidak langsung diberhentikan. Kita tunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat, apakah akan ada tes ulang atau kebijakan lain,” ujarnya, Selasa (1/7/2025).
Ia mengungkapkan bahwa mayoritas yang belum lolos dalam seleksi PPPK berasal dari kalangan guru.
Namun, Pemko Banjarmasin berupaya menghindari adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), mengingat peran krusial guru dalam mendidik generasi muda di kota tersebut.
Baca Juga BKD Kalsel Siapkan 6.287 Tenaga Non ASN Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
Baca Juga Guru Bahasa Inggris dan Penyuluh Agama Islam Dilantik Sebagai PPPK Saat Melaksanakan Ibadah Haji
“Kita tidak ingin ada PHK. Guru-guru ini sangat penting untuk anak-anak kita. Tapi masalahnya kadang formasi yang tersedia tidak sesuai dengan bidang mereka, atau linieritas pendidikan tidak terpenuhi,” jelasnya.
Tak hanya itu, Yamin juga menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu juknis resmi dari Kementerian PAN-RB dan juga koordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk penyesuaian formasi.
Sinkronisasi kebutuhan tenaga pengajar dengan ketersediaan guru yang ada di Kota Banjarmasin menjadi prioritas dalam pengambilan kebijakan ke depan.
“Kita harap yang sudah pernah ikut seleksi tetap diprioritaskan. Tapi semua tergantung kebijakan pusat nanti. Kami terus berkomunikasi dengan Kemenpan-RB dan BKN,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran