Pelaku Utama Sindikat Maling Sepeda Menangis Ingat Ibunya

AP saat dikawal oleh petugas.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dengan tangan masih terborgol kebelakang dan mengenakan baju tahanan berwana oranye, RA (31) warga Jalan KS Tubun, Gang Sedatu Kelurahan Kelayan Barat, Kecamatan Banjarmasin Selatan hanya bisa menangis tersedu saat mengingat ibunya.

Pria yang sudah pernah keluar masuk bui tersebut kembali ditangkap Opsnal Reskrim Polsek Banjarmasin Timur dan Jatanras Resmob Polda Kalsel karena terlibat sindikat pencurian sepeda di sejumlah kawasan Kota Banjarmasin.

Selain itu ia juga terindikasi terlibat beberapa kasus pencurian sepeda motor di Banjarmasin.

Kepada awak media, pria yang berprofesi sebagai wakar ini mengaku nekat mencuri sepeda karena desakan ekonomi. Menurutnya mencuri sepeda lebih mudah dijual karena sedang tren, selain karena tidak dibutuhkan surat menyurat dalam penjualannya.

“Cari kerja susah, saya kan juga seorang residivis, mana ada yang mau terima kerja. Sedangkan saya juga punya kebutuhan hidup,” ujarnya, Jumat (25/9/2020).

Agar tidak dikenali pemiliknya, setelah sepeda tersebut berhasil dicuri bersama FR. RA langsung mempreteli sepeda tersebut dan kembali dirakit dengan sparepart sepeda lain.

“Selain saya cat, sparepartnya juga saya tukar-tukar agar tidak dikenali,” ujarnya.

Dalam aksinya ia lebih memilih sepeda yang ditaruh diluar rumah (halaman atau garasi) dan tidak dipasang kunci pengaman. Menurutnya hal tersebut akan membuatnya mudah di bawa dibanding yang dipasang kunci pengaman.

Biasanya ia akan memantau lokasi dan barang yang dicurinya tersebut sebelum di eksekusi. Bila dipastikan suasana aman dan sepeda tidak dipasangi kunci pengaman, maka kedua pelaku utama akan langsung beraksi.

Bahkan dibeberapa lokasi mereka beraksi hingga dua kali dalam satu malam.

Barang curian tersebut kemudian akan dijual kepada sepupunya, AP, warga Martapura yang kemudian akan memasarkannya di aplikasi jual beli dan media sosial lain.

RA yang dulunya pernah dihadiahi timah panas oleh polisi yang menangkap dirinya sebelumnya tersebut mengaku jera dan berjanji tidak akan melakukan tindak pidana lagi seusai menjalani masa hukumannya.

“Saya kapok, sudah sering keluar masuk penjara. Kasian ibu saya sering menangis saat menjenguk saya,” pungkasnya. (david)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan