Pedagang Talenan Kayu (Damparan) Perbanyak Stok Menjelang Idul Adha

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tak sedikit para pedagang memanfaatkan momen menjelang perayaan Idul Adha 1442, sebagai kesempatan menjual beberapa barang menguntungkan. Salah satunya talenan kayu atau cutting board yang kerap digunakan panitia kurban untuk memotong daging.

Hal itu dilakukan seorang perempuan bernama Asum, warga jalan Sulawesi Kelurahan Pasar Lama Kecamatan Banjarmasin Tengah, mengatakan menjual talenan kayu (Damparan) atau cutting board yang setiap tahun sudah di lakoninya ketikaa menyambut Hari Raya Idul Adha. Karena bisa sangat menguntungkan.

“Setiap tahun banyak yang mencari Damparan, jadi setiap memasuki Idul Adha stoknya saya perbanyak dan ini sangat menguntungkan bagi saya,” kata Asmu kepada media ini, Sabtu (17/7/2021).

Ia mengungkapkan, memang setiap hari selalu menjual Damparan, tapi jumlah stoknya paling 1 bulan tidak sebanyak ini.

Namun, ketika memasuki Idul Adha jumlah stok diperbanyak karena penjualanya meningkat dan banyak dicari panitia kurban untuk alas memotong daging hewan kurban.

“Damparan ini saya datangkan dari Rantau, Angsana Tanah Bumbu dengan harga macam macam, mulai yang kecil Rp 10 ribu, sedang Rp 30 sampai 50 ribu dan paling besar Rp 75 sampai 100 ribu,” ujarnya.

“Bahanya macam-macam mulai dari pohon atau kayu Nangka, Asam,” sambungnya.

Lebih lanjut, dijelaskannya selama momen menjelang Idul Adha berdagang damparan sangat menguntungkan dan ini sudah dikerjakannya sejak 40 tahun lalu.

Selain damparan ia juga menjual beberapa perlengkapan lain yang kerap digunakan keluarga masyarakat Banjarmasin untuk masak-masak bersama keluarga dan teman di Hari Idul Adha. Seperti Arang, tusuk sate, kipas sate, bumbu rempah rempah siap jadi dan panggangan.

“Arang 1 kilo dijual Rp 5 ribu, tusuk sate 1 ikat isi 25 bilah harganya Rp 7 ribu, kipas sate Rp 10 ribu dan bumbu jadi Rp 10 ribu seperempatnya,” ujarnya.

Sementara itu, untuk panggangan juga dijual Asum beragam tergantung ukuran dan bahan seperti besi stenlis maupun sank, dimulai dengan harga Rp 25, ribu, Rp 50 ribu Rp 75 ribu. bahkan sampai Rp 100 ribu.

“Panggangan ini saya dapat dari Jawa dan ada juga dari pengrajin di Nagara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS),” ungkapnya.

Disamping itu, salah satu panitia kurban Masjid At Tanwir Sultan Adam, H Abdul Hamid mengaku memang setiap tahun damparan ini sangat diperlukan panitia sebagai alas memotong daging kurban.

“Milik kami damparanya sudah tidak layak lagi, lalu ini kami mau membeli sebagai persiapan untuk panitia kurban nanti,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran