PDAM Bandarmasih Jangan Ketergantungan dengan Air Sungai Martapura

Workshop Gerakan Nasional Penyelamatan Air (GN-KPA) Kementerian PUPR Balai Wilayah Sungai Kalimantan ll yang dihadiri Perguruan Tinggi dan Komunitas Peduli Sungai di Kalsel, Kamis (3/10) di Hotel Aria Barito. (foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – PDAM Bandarmasih hanya mengandalkan air Sungai Martapura, sebagai air baku untuk diolah menjadi air bersih.

Padahal ada cara lain agar PDAM tak tergantung air Sungai Martapura, misalnya dengan cara membangun embung atau reservoir juga membuat koneksi ke air Bendungan Riam Kanan.

“Saat intrusi air laut, pasokan air di embung akan menjadi alternatif juga air pada bendungan Riam Kanan. Seharusnya ini bisa ditangani dan sebagai antisipasi kemarau sekarang ini misalnya penyambungan perpipaan ke lokasi Riam Kanan,” kata Aktivis Lingkungan asal Forum Komunitas Hijau (FKH) Akhmad Arifin.

Hal itu disampaikannya pada Workshop Gerakan Nasional Penyelamatan Air (GN-KPA) Kementerian PUPR Balai Wilayah Sungai Kalimantan ll yang dihadiri Perguruan Tinggi dan Komunitas Peduli Sungai di Kalsel, Kamis (3/10/2019) di Hotel Aria Barito.

Sementara itu, Manager Transmisi Distribusi PDAM Bandarmasih Goklas Sinaga mengatakan, PDAM sampai sejauh ini terus mengupayakan memberikan yang terbaik untuk masyarkat pelanggannya.

Terkait cadangan air sebagai tindak lanjut kemarau, kata dia, pihaknya terus melakukan terobosan untuk bisa membuat air cadangan tersebut.

Namun, karena itu terkendala oleh dana PDAM Bandarmasih hanya memaksimalkan di intake Sungai Bilu, Sungai Tabuk, Pematang dan Pramuka, semua masuk perairan sungai Martapura.

Kemudian, ia melanjutkan, PDAM Bandarmasih juga ingin bisa mendapatkan air baku dari Danau Riam Kanan. Air baku disana merupakan air baku kelas A atau kualitas terbaik yang saat ini dipakai PDAM Intan Banjar, Martapura.

“Kami sangat ingin bisa mengambil air baku di Riam Kanan, atau membuat embung sebagai penampung air hujan,” katanya. (azka)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan