Paslon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin Saling Lempar Pertanyaan

Debat Kandidat Paslon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin
Debat Kandidat Paslon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Mengangkat tema Menyerasikan Pembangunan Kawasan Perkotaan dan Provinsi Dengan Nasional, debat publik Pasangan Calon (Paslon) walikota dan wakil walikota Banjarmasin yang kedua kalinya diselenggarakan berlangsung dengan saling lempar pertanyaan hingga adu gagasan.

Debat publik yang dibagi dalam empat sesi tersebut, dipandu oleh moderator akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat, Dr. A. Yunani, SE, M. Si, Selasa (10/11/2020).

Debat yang dimulai dari pemaparan visi misi masing-masing Paslon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin ini, mulai memanas saat memasuki sesi keempat, yang mana masing-masing paslon saling melempar pertanyaan kepada paslon lain.

Dimulai dari paslon nomor urut 3, Khairul Saleh – Habib Muhammad Ali Al Habsy yang melempar pertanyaan terkait koordinasi lintas sektoral dalam pembangunan kepada paslon nomor urut 2, Ibnu Sina – Arifin Noor.

Ibnu pun mengakui, bahwa koordinasi memang memerlukan upaya yang luar biasa.

Misalnya, ada keluhan dari warga terkait pengerjaan PDAM, Telkom ataupun PLN, maka disinilah peran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terkait pembenahan utilitas.

“Setiap perencanaan juga harus disesuaikan dengan pendanaan,” ungkap Ibnu.

“Koordinasi bukan barang yang mudah tapi sangat sulit,” timpal Arifin Noor.

Untuk itu menurutnya, masing-masing instansi harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tupoksinya.

“Misalnya PDAM melakukan galian jika ada kerusakan maka harus diperbaiki,” tambah Arifin.

Ia menambahkan, selama dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR, sudah ada inovasi yang di keluarkan. Yaitu Batiga yakni Batarang, Batajir dan Batalu.

Selanjutnya dilontarkan oleh paslon nomor 4, Ananda – Mushaffa Zakir kepada paslon nomor urut 3, Khairul Saleh – Habib Ali terkait program Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) yang digagas.

Khairul pun menyatakan, bahwa program itu meniru ATM yang ada.
“Jika ATM keluar uang. Kalau ADM keluar kartu kependudukan,” tuturnya.

Untuk merealisasikannya, ia mengklaim telah merancang semuanya agar ADM bisa mengeluarkan Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA) dan KTP.

Pertanyaan pun dilanjutkan dari paslon nomor urut 1, Abdul Haris Makkie – Ilham Noor kepada paslon nomor urut 4, Ananda – Mushaffa Zakir, terkait konsep konkrit membenahi sungai.

Ananda pun menerangkan keinginannya, untuk mengembalikan kondisi sungai seperti dulu kala.

Langkah konkritnya dengan membangun kesadaran masyarakat itu sendiri untuk menjaga sungai dan memanfaatkan teknologi. “Kalau abah (ayah) bilang dulu air sungai bisa diminum dan berenang airnya jernih,” terang Ananda.

Terakhir, paslon nomor urut 2, Ibnu Sina – Arifin Noor bertanya kepada paslon nomor urut 1, Haris – Ilham terkait cara meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Haris pun menjawab, selain dari pajak dan retribusi daerah, pihaknya akan mengembangkan kolaborasi antara swasta dengan pemerintah untuk meningkatkan PAD kota Banjarmasin.

“UKM bisa dikembangkan, kemudian pajaknya bisa kita tarik,” ucapnya.

Bahkan jangan ada lagi kebijakan yang timpang atau membebankan masyarakat. “Contohnya kebijakan 10 kubik oleh PDAM. Sykurnya sudah tidak lagi,” tutup Ilham. (fachrul)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan